JAKARTA – PT Acset Indonusa Tbk (ACST) meraih pendapatan bersih Rp549,86 miliar per Maret 2024.
Angka ini naik 52,59% dari pendapatan bersih sebesar Rp360,35 miliar per Maret 2023.
Menurut laporan keuangan ACST per 31 Maret 2024 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (30/4/2024), pendapatan bersih tersebut berasal dari pihak ketiga dan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp421,35 miliar dan Rp128,52 miliar.
Akan tetapi, peningkatan beban pokok lebih besar dibandingkan kenaikan pendapatan, yaitu sebesar 56,53% menjadi Rp543,85 miliar dari Rp347,44 miliar.
Akibatnya, laba bruto ACST merosot 53,49% menjadi Rp6 miliar dari periode sebelumnya sebesar Rp12,90 miliar.
Selain itu, beban penjualan naik 57,53% dari Rp1,86 miliar menjadi Rp2,93 miliar.
Beban umum dan administrasi juga naik 18,40% dari Rp29 miliar menjadi Rp34,44 miliar.
Kemudian, biaya keuangan naik 21,10% dari Rp6,16 miliar menjadi Rp7,46 miliar.
Beban pajak meningkat 58,70% dari Rp9,54 miliar menjadi Rp15,14 miliar.
Hal ini menyebabkan rugi sebelum pajak ACST mencapai Rp44,06 miliar, meningkat sebesar 36,15% dari Rp32,36 miliar.
Alhasil, rugi setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk meningkat sebesar 42,30% menjadi Rp42,49 miliar (Rp3 per saham), dari periode sebelumnya Rp29,86 miliar (Rp2 per saham)