Ada Nenek Sihir di Wajah APBN Covid-19

Monday 8 Jun 2020, 12 : 17 am
by
Unhook Sky Khadafi
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi

Oleh: Uchok Sky Khadafi

Pada tanggal 5 Mei 2020, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan kepada Komisi XI DPR.

Salah satu paparan Menkeu tersebut adalah memberikan gambaran postur baru APBN 2020 sesuai Perpres No.54/2020.

Dalam paparan postur APBN baru tersebut, Pemerintah akan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut hingga saat ini karena pandemi corina virus disease 2019 (Covid-19).

Kemudian, Program PEN ini atau yang lebih populer adalah program untuk memerangi Covid 19 mempunyai anggaran yang besar dan sangat aneh.

Kelihatan aneh, seperti ada Nenek sihir, yang sangat ahli menyulap anggaran. Yang seketika, bisa mengalami kenaikan anggaran yang terus menerus seperti tanpa punya rem.

Ini artinya, mantra-mantra Nenek sihir tersebut sangat mujarab. Bisa seenak saja, menaikan anggaran Covid 19 tanpa memikirkan sumber pendanaan.

Lihat saja Pada bulan Mei 2020, Anggaran alokasi awal untuk memerangi covid 19 hanya sebesar Rp.405,1 Triliun.

Tiba tiba tiada hujan, tiada angin, anggaran covid 19 dinaikin lagi mencapai Rp.641,1 Triliun.

Lalu bin salabin anggaran covid 19 disihir naik lagi sebesar Rp.667,1 Triliun.

Kemudian, penambahan APBN dari alokasi anggaran untuk covid 19 tidak ada jaminan akan berhenti pada angka angka Rp.667,1 Triliun.

Sepertinya anggaran Covid 19 terus menerus melaju mengalami kenaikan sesuai selera menteri keuangan sendiri.

Bisa bisa saja, dalam hitungan minggu atau bulan tiba tiba ada lagi kenaikan anggaran tersebut.

Dari kenaikan angka-angka tersebut, pihak Kemenkeu memang tidak pernah menjelaskan secara gamblang terbuka ke publik.

Sebetulnya apa yang menjadi penyebab ukuran kenaikan tersebut. Tetapi yang jelas, kenaikan anggaran covid 19 sedang memperlihatkan bahwa Menkeu Sri Mulyani Indrawati tidak punya perencanaan yang baik untuk menanggulangi bencana wabah covid 19.

Kacau Balau
Seharusnya seorang Sri Mulyani Indrawati, yang katanya menyandang gelar menteri keuangan terbaik dunia punya perencanaan yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

RPJMN 2020-2024: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,6%-6,2%

JAKARTA-Pemerintah telah menuntaskan pembahasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Dana Desa Berhasil Turunkan Gini Rasio Dari 0,33% Jadi 0,27%

JAKARTA-Alokasi dana desa yang diberikan dari pemerintah pusat ke desa-desa