Adakah Solusi Permanen Mengatasi Banjir Jakarta?

Sunday 1 Mar 2020, 2 : 23 pm
by
Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia

Oleh: Emrus Sihombing

Setiap curah hujan dengan intensitas tinggi tiba, dipastikan sebagian wilayah Jakarta selalu dilanda banjir yang mengakibatkan korban dan kerugian yang luar biasa di berbagai sektor.

Fakta menunjukkan pembangunan kota Jakarta sudah permanen tidak normal dan sudah parmanen pula tidak natural karena perencanaan dan pelaksanaan semua pembangunan fisik tidak dilakukan dengan prinsip tata kota yang baik dan terukur pasca kepemimpinan Ali Sadikin.

Karena itu, pendekatan normalisasi, atau naturalisasi, atau kombinasi normalisasi dan naturalisasi, menurut saya, tidak mampu menjadi solusi efektif dan permanen mengatasi banjir saat musim hujan tiba.

Menurut saya, siapapun gubernur Jakarta, dan siapapun menteri PUPR di negeri ini, saat musim hujan, Jakarta selalu banjir. Jadi, sudah tidak perlu menyalahkan pihak lain. Sebaiknya saat ini dan selanjutnya ke depan harus dijalin komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Jadi, yang perlu kita pikirkan dan lakukan bersama ketika musim kemarau tiba nanti, agar tidak terjadi bajir saat musim hujan berikutnya.

Untuk itu, saya menyarakan kepada Gubernur Anies Baswedan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menginventarisasi secara akurat jumlah dan luas wilayah yang dilanda bajir saat ini di Jakarta.

Pada musim kemarau nanti, Anies Baswedan dan Basuki Hafimyljono harus membebaskan semua kawasan yang dilanda banjir tanpa memandang apakah bangunan itu milik negara, rumah individu atau peruntukan apapun, tentu dengan membeli sesuai harga pasar, yang saya sebut sebagai ganti untung bagi masyarakat.

Inilah yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, bukan menata kata dalam kalimat untuk “menghindar” dan atau menyalahkan pihak lain untuk menghindar dari permasalahan yang terjadi secara “reguler”, seperti banjir misalnya.

Kemudian kawasan tersebut dijadikan hutan kota atau membangun waduk dengan kedalaman yang mampu menampung curahan hujan di sekitarnya, sesuai dengan potensi geografis lokasi tersebut.

Program ini, menurut hemat saya, pastikan dapat menjadi solusi permanen mengatasi banjir di seluruh wilayah Jakarta setiap musim hujan tiba.

Alokasi dana membeli semua kawasan yang terkena banjir di Jakarta dan untuk membangun hutan kota serta waduk di lokasi yang sama harus dikucurkan, berapapun biayanya.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorener di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemimpin dan Metamorfosa Dalam Asbak

Oleh: Said Abdullah Donald Trump adalah pemimpin pemarah dan tanpa
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, pengambil alihan 51 persen saham PT Freeport Indonesia (FI) dari Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, yang diresmikan dalam penandatangan perjanjian divestasi, Kamis (27/9) sore, bukan proses yang mudah.

DJP Beri Penghargaan Pegawai Dengan Kinerja Terbaik

JAKARTA-Setiap tahun Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan Penghargaan Kinerja Pegawai