Aexipindo: Permendag 84/2019 Tsunami Penghancur Industri Plastik

Friday 22 Nov 2019, 1 : 45 pm
by
ilustrasi

Jika metode direct shipment diberlakukan di Indonesia akan menjadi hambatan serius bagi pertumbuhan industri dalam negeri. Karenanya, Aexipindo mencurigai regulasi tersebut adalah titipan oknum tertentu. Hal ini tidak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menginginkan industri dalam negeri dapat berkembang dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ini akan mendorong tsunami industri plastik yang ada di Batam. Karena di sana selama ini semuanya harus transhipment dulu di Singapura. Kalau itu terjadi maka industri-industri plastik akan mengalami tutup total, tidak bisa masuk bahan baku. Ini ada apa sebenarnya? Siapa yang menitip orderan ini? Pemerintah itu apa urgensinya sampai melakukan hal itu? Nah, jangan kesalahan dari masyarakat dipersalahkan kepada industrinya, jangan kesalahan birokrasi malah kemudian dibunuh industrinya, dibinasakan industrinya,” papar Ahmad Ma’ruf Maulana.

Tidak heran bila Enggartiasto Lukita sebagai Menteri Perdagangan dicopot oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kemudian digantikan oleh Agus Suparmanto.

Ia berharap, di bawah kepemimpinan Mendag yang baru itu, pemerintah dapat lebih proaktif dan membina pelaku industri terutama yang berorientasi ekspor.

“Hambatan-hambatan ini perlu Presiden tahu bahwa ini kerja Mendag yang lama. Kami berharap Mendag yang baru ini lebih proaktif dengan dunia usaha. Tidak berpikir menjadi orang tengah tempat dititipkan kebijakan ini. Bagaimana dagang ini tumbuh industrinya dan tumbuh tradingnya. Jangan seolah-olah dititipkan oleh Kemenperin dan KLHK. Tapi Kemendag punya kepentingan bagaimana industri dalam negeri itu tumbuh. Kalau seperti ini bukannya tumbuh malah dimusnahkan,” kata Ahmad Ma’ruf Maulana.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penempatan Dana PEN di BPD Capai Rp16,45 Triliun

JAKARTA-Pemerintah telah melakukan penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021

Sumber Global Energy Bangun Pabrik Hidrogen Peroksida Senilai US$50 Juta

JAKARTA – Manajemen PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), mengemukakan,