Akbar Tanjung Kerahkan Pendukungnya Ke Prabowo

Thursday 5 Jun 2014, 7 : 44 pm
www.itoday.co.id

JAKARTA-Ketua Dewan Pembina Partai Golkar (PG) Akbar Tandjung mendeklarasikan “Sahabat AT” guna memenangkan capres-cawapres Prabowo–Hatta. “Prabowo dulu aktif di eksponen 66, dia masuk di Kesatua Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), setelah lulus terus ke TNI dan meniti karier hingga menjadi Danjen Kopassus sampai 1998. Pada tahun 2004 ikut konvensi capres Golkar,” katanya di Kantor Akbar Tandjung Institut Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Hadir dalam deklarasi itu, Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Gusti Tejowulan, Abdullah Puteh, Mahadi Sinambela, Sekjen DPP PBB Sahar L. Hasan

Dijelaskan Akbar, dulu Prabowo ikut dalam konvensi Partai Golkar. “Saat konvensi itu ada 5 orang yang lolos sebagai kandidat capres, yaitu Wiranto, Prabowo, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla. Hanya saja, Jusuf Kalla langsung ditarik oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai cawapres, dan menang,” tegas Akbar Tandjung.

Menurut Akbar, Prabowo ini sudah berpengalaman sebagai cawapres. Karena itu, dalam Pilpres 2014 ini keluarga besar Golkar  melalui ‘Sahabat AT’ memberikan dukungan untuk pemenangan Prabowo – Hatta. “Dukungan itu untuk Indonesia yang stabil, sejahtera, mandiri, berdaulat, bermartabat dan dihormati negara-negara di dunia,” ujar Akbar.

Diakui Akbar memang dalam politik sering dihadapkan pada situasi sulit, tapi tetap harus memilih dengan parameter politik yang ada. “Jadi, saya dan Golkar memilih Prabowo, karena yakin akan menang. Sebab, selain komitmennya pada kepentingan rakyat, Prabowo sejak baret merah auranya sudah ada, dan saya katakan ketika itu, jika dia akan menjadi pemimpin nasional,” pungkasnya.

Sementara itu  Hashim Djojohadikusumo menyatakan Prabowo adalah pekerja keras, ulet, dan sangat keras. Saking kerasnya sampai-sampai dia semasa kecil sebagai adiknya pernah digebuk, tapi dia jujur, adil dan sayang sama keluarga. “Waktu diberhentikan dengan hormat dapat pensiun dari TNI berbarengan dibekukannya Kopassus dan Kostrad oleh Panglima TNI 1998. Lalu, BPK diminta mengusut keuangan kedua lembaga TNI itu. Panglima TNI sampai mengutus dua kali auditor BPK, dan hasilnya sama, yaitu tidak ada bukti keuangan Kopassus dan Kostrad yang berkurang atau hilang, dan sebaliknya malah aset kedua lembaga TNI itu bertambah,” jelas Hashim.

Itu artinya kata Hashim, pada 20 tahun lalu itu Prabowo tidak pernah mencuri uang negara dari Kopassus maupun Kostrad tersebut. “Aset Kopassus dan Kostrad yang bertambah pun langsung dihibahkan oleh Prabowo untuk kepentingan kedua institusi TNI itu. Jadi, kalau Prabowo akan menjadi Presiden, saya yakin aset negara ini juga akan bertambah,” pungkasnya. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

CERI Desak Ketua KPK Mundur Lantaran Banyak Terseret Rumor Tak Sedap

PEKANBARU-Sekretaris Eksekutif CERI, Hengki Seprihadi mendesak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

Kemenperin Pantau Langsung Penerapan IOMKI Saat PPKM Level 4

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif memantau secara langsung penerapan protokol kesehatan