Aksi Global Sell-Off Tekan Rupiah

Monday 24 Aug 2015, 3 : 10 pm
by

JAKARTA-Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (24/8) kembali terpuruk hingga menembus level Rp 14.000 per dollar AS.
Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan mata uang garuda ini dipicu adanya aksi jual besar-besaran dari investor asing di pasar saham global. Untuk itu, bank sentral terus melakukan pemantauan pasar global dan pada saat ini kondisi ekonomi dunia penuh ketidakpastian. Bahkan, pelaku pasar modal di seluruh dunia sedang terjadi aksi jual. “Ada global sell off jadi pelaku pasar modal hampir semua sedang lepas saham. Ini berdampak ke Indonesia,” kata Gubernur BI, Agus Martowardojo di di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (24/8).
Kur‎s tengah BI pada hari ini mencatat, rupiah melemah ke level Rp 13.998 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 13.895 per dolar AS.
Sementara, data Bloomberg pukul 08.15 WIB menunjukkan, mata uang garuda melemah ke posisi Rp 14.015 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan pekan lalu pada 13.941,3.
Selain itu, Agus menilai kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang mengalami perbaikan turut menekan rupiah karena semakin memperkuat ekspektasi akan dinaikkannya suku bunga Bank Sentral AS (The Fed). “Kemudian kondisi devaluasi di Tiongkok, dan ada juga komoditas yang turun akibat‎ harga minyak yang turun, kemudian kekhawatiran orang liat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Agus.
Guna menahan pelemahan rupiah lebih dalam lagi, Agus mengaku terus melakukan pemantauan di pasar valuta asing dan meminta para eksportir untuk tidak menyimpan dolar AS dalam jumlah besar. “Eksportir sekarang sudah saatnya lepas valuta asing agar supply dan deman seimbang agar nilai tukar enggak tertekan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menkeu: Selama Saya Jadi Menteri, PMA Harus Bayar Pajak

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro menegaskan akan terus mengejar Perusahaan

Pemerintah Alokasikan Rp13 Triliun Dana PEN Untuk Pembangunan Infrastruktur Digital

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perkonomian), Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah