Anak Usaha Grup Humpuss Investasikan Perkapalan Capai USD 154 Miliar

Thursday 17 Dec 2015, 4 : 09 pm
by
PT Humpuss Maritim Internasional Tbk

JAKARTA-Meski agak pesimis melihat laju perekonomian di tahun 2016, tapi PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), anak usaha Grup Humpuss tetap menargetkan investasi perkapalan dalam jumlah besar mencapai USD 154 Miliar.

Angka sebanyak itu untuk membeli kapal-kapal berbagai jenis guna mengangkut hasil energi terutama gas cair alami atau Liquid Natural Gas (LNG).

Menurut Direktur Utama HITS, Theo Lekatompessy, pihak perseroan memang memfokuskan untuk mengangkut produk LNG ke perusahaan BUMN energi, seperti PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

“Karena pelanggan kita ada tiga, perusahaan BUMN tadi. Kalau mereka ada tender, kami pasti dapat,” katanya di Jakarta, Rabu (16/12).

Untuk itu, pihaknya banyak melakukan penandatanganan kontrak untuk pengangkutan LNG.

Salah satunya, proyek LNG untuk pasokan ke pembangkit listrik milik PT Insonesia Power, anak usaha dari PT PLN (Persero) di Benoa, Bali. “Untuk proyek itu kami melakukan kontrak selama tujuh tahun,” jelas Theo.

Untuk memenuhi semua pengangkutan tersebut, pihaknya memang harus menyiapkan kapal yang banyak.

Saat ini, jumlah kapal perseroan ada 40-an dari berbagai jenis akan terus menambah di tahun 2016 nanti.

“Makanya untuk kapal saja, di tahun depan kami rencanakan investasi sebesar USD 154 miliar,” kata dia.

Anggaran sejumlah itu digelontorkan untuk membeli dua tanker LNG shuttle sebesar USD 37 miliar, lima LNG barge senilai USD 25 miliar, dua tanker product oil sebesar USD 26 miliar, satu tanker chemical USD 22 miliar, satu kapal roro USD 17 miliar, dan empar harbour tag senilai USD 27 miliar.

Sumber pendanaannya, masih mengandalkan pinjaman, kas internal, dan injection berupa corporate action, baik itu berupa mencari pendanaan di pasar modal lewat right issue atau lewat merger/akuisisi.

“Opsi yang paling terbuka, kalau perusahaan energi untuk pinjaman bank masih mungkin. Kalau right issue IHSG sendiri belum stabil. Setial hari ada net selling, bisa tidak kalau begitu?” kata dia.

Soalnya, bagi dia, untuk tahun dwpan pun perekonomian nasional masih melambat seperti saat ini.

Kuncinya akan terjadi di kuartal pertama 2016, apakah pemerintah mulai serius menggarap proyek infrastruktur, respin pemerintah terhadap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena sudah pasti banyak kapal aaing masuk, dan terkait dengan kegaduhan politik yang kerap terjadi.

“Kalau hal itu belum teratasi, maka kondisi di 2016 akan tidak jauh beda dengan 2015. Tahun ini rata-rata pendapatan industri mengalami penurunan sebanyak 21,99 persen, kalau laba turunnya sampai ratusan persen,” keluh Theo.

Untuk ia berharap, agar program pemerintah terkait tol laut dapat dioptimalkan lagi.

Sejauh ini, pihaknya menganggap keberadaan tol laut masih belum jelas.

“Iya kami berharap besar dengan program tol laut ini,” pungkasnya. (TMY)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Minta ‘Dwelling Time’ di Pelabuhan Dipangkas

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan dari Komisi Ombudsman

Momentum Menggerakkan Ekonomi

Oleh: MH Said Abdullah Bulan Mei 2021 ini ada banyak