Aset BUMN Jangan Dijual Sembarangan

Saturday 11 Nov 2017, 3 : 29 pm
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan memfungsikan Jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 18,3 Km untuk dapat dilalui pemudik mulai H-10 lebaran 2017

SURABAYA-DPR mengingatkan menteri agar tidak melepas aset negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanpa persetujuan legislatif.

Apalagi, dalam konstitusi disebutkan bahwa setiap keputusan yang akan diambil pemerintah, harus mendapat persetujuan DPR RI.

“Tidak boleh ada pelepasan aset tanpa persetujuan dari DPR,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesa), Fahri Hamzah ditemui usai menjadi pembicara Pawai Kebangsaan Refleksi Hari Pahlawan 10 November di Surabaya, Jumat (10/11/2017) malam.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyampaikan terkait dengan peraturan aset telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyebutkan bahwa kekayaan BUMN adalah kekayaan negara.

“Oleh karena itulah, jika ada menteri yang nekad menjual aset negara atau BUMN, akan kami panggil dan menegurnya,” tegas Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Sementara itu, pada Pawai Kebangsaan yang berlangsung di salah satu hotel, kawasan Surabaya Pusat, Fahri dalam orasinya mengajak anak-anak muda untuk optimistis dan menjadi pahlawan pada masa sekarang.

“Anak muda zaman now harus mengambil momentum ini merefleksikan jiwa kepahlawanan dalam dirinya. Melawan kekerdilan dalam diri dan mengambil tanggung jawab sejarah sebagai pemimpin perubahan. Karena itu kita harus besar dengan ide-ide dan gagasan,” katanya.

Indonesia, lanjut Fahri adalah narasi, negeri ini adalah pergumulan ide-ide sejak dulu.

Pemimpin berbicara tentang pikiran besar, Pawai Kebangsaan dalam rangka menyatukan alam pikiran kita dalam narasi Indonesia masa depan.

“Pikiran besar ibarat mengisi wadah dengan batu besar yang solid, lalu kerikil, pasir dan air bisa masuk secara berurutan. Mulai dari hal besar hingga hal-hal kecil bisa masuk dan bersatu,” ujarnya.

“Konsep kerja, kerja, kerja adalah konsep pikiran kecil bagi seorang pemimpin. Pemimpin tak perlu berpikir membangun jalan apalagi masuk selokan, tugas pemimpin adalah membangun jalan pikiran,” imbuhnya.

Pawai Kebangsaan bersama Fahri Hamzah ini merupakan sebagai Refleksi Hari Pahlawan di Surabaya bersama ratusan tokoh pemuda dan aktivis mahasiswa Jawa Timur di hall Majapahit Hotel Grand Inna Surabaya, dengan tema “Resolusi Jihad Dan Visi Kepahlawanan Bangsa”.

Ratusan pemuda dan mahasiswa yang menghadiri rangkaian Pawai Kebangsaan Ini berasal dari berbagai organisasi seperti KAMMI, PPI (Purna Paskibraka Indonesia), IMM, BEM Jawa Timur, dan lainnya. ***

Don't Miss

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Dongkrak Kualitas Garam Nasional

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sektor industri berperan dalam peningkatan
bisnis model BBRI, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) akan menciptakan banyak transaksi afiliasi yang bersifat material dengan benturan kepentingan.

Tegakkan Hukum Pasar Modal, OJK Terapkan Aturan Disgorgement

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk menerbitkan aturan mengenai pengembalian