JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, aset industri asuransi per Maret 2024 mencapai Rp1.128,86 triliun.
Angka ini naik 2,49% yoy dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1.101,47 triliun.
Dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp909,04 triliun, naik 3,04% yoy.
Adapun kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi di Maret 2024 mencapai Rp87,77 triliun, naik 11,80% yoy.
Ini terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,09% yoy per Maret 2024 dengan nilai sebesarRp45,78 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 24,75% yoy dengan nilai sebesarRp41,99 triliun.
Secara umum permodalan di industri asuransi komersil tetap solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) yang di atas threshold masing-masing sebesar 448,76% dan 335,97%, jauh di atas threshold sebesar 120%.
Untuk asuransi non komersil yang terdiri dari aset BPJS Kesehatan (badan dan program jaminan kesehatan nasional) dan BPJS Ketenagakerjaan (badan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, atau jaminan kehilangan pekerjaan) serta program asuransi ASN, TNI, dan POLRI terkait program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total aset tercatat sebesar Rp219,82 triliun atau tumbuh 0,27% yoy.
Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per Maret 2024 tumbuh sebesar 10,51% yoy dengan nilai sebesar Rp1.436,58 triliun, meningkat dari posisi Maret 2023 sebesar Rp1.299,96 triliun.
Untuk dana pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,84% yoy dengan nilai mencapai Rp374,02 triliun.
Untuk program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan POLRI, total aset mencapai Rp1.062,56 triliun atau tumbuh sebesar 11,86% yoy.
Menurut siaran pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Bulan April 2024 di Jakarta, dikutip Selasa (14/5/2024), pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 12,74% yoy dengan nilai mencapaiRp47,37 triliun pada Maret 2024, dengan posisi aset pada Maret 2023 sebesar Rp42,02 triliun.
Komentari tentang post ini