Bank DBS Indonesia-Blibli.com Berkolaborasi Dorong UKM Tetap Produktif

Monday 18 May 2020, 6 : 55 pm
by
ILustrasi

Setelah krisis tahun 1998, krisis-krisis yang terjadi dampaknya masih bersifat lokal misalnya krisis Dot.com tahun 2001 di Amerika, dan krisis finansial di tahun 2008 yang menyebabkan beberapa bank juga collapse, berdampak di negara-negara maju tapi tidak berdampak terlalu signifikan bagi Indonesia, karena perekonomian domestik tetap jalan.

Namun, Covid-19 ini berbeda, penyebarannya yang merata ke seluruh dunia dan angka kematian cukup tinggi, membuat dampaknya lebih besar dari krisis yang pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, adanya usaha pemerintah di berbagai negara untuk menekan angka penyebaran Covid-19 ini dengan melakukan kebijakan yang berdampak besar ke ekonomi dan sektor lainnya.

Salah satunya sektor Transportasi dan Pariwisata.

Lantas berapa lama hal ini akan terjadi? Kasus pertama di Indonesia diumumkan pada awal Maret lalu dan angkanya masih naik hingga saat ini. Yang menjadi pertanyaan, apakah puncaknya akan terjadi di kuartal kedua atau masih akan berlanjut di kuartal ketiga? Untuk asumsi saat ini, harapannya adalah kuartal kedua merupakan puncaknya dan setelah Juni nanti akan ada perbaikan.

Trend kurva Covid-19 di beberapa negara, yang paling bagus saat ini adalah di Cina dan Korea, kasusnya sudah menurun dan hampir tidak ada kasus baru, serta perekonomian di Cina perlahan mulai bergerak kembali. Belajar dari Cina, dibutuhkan waktu hingga empat bulan menuju fase tersebut. Harapannya, Indonesia di bulan Juli nanti dapat memasuki fase recovery, dan angka penyebaran pandemi bisa terus dikontrol serta diharapkan terlihat adanya perbaikan.

Maynard juga menyebutkan jika melihat dari sisi makro ekonomi dampak Covid-19 di Indonesia sudah mulai terasa di kuartal pertama. Berdasarkan data yang diumumkan pemerintah, di kuartal pertama pertumbuhan PDB kita turun hanya sekitar 2,97% dan jika melihat di lima tahun terakhir ini adalah pertumbuhan perekonomian yang paling lambat untuk Indonesia bahkan di sepuluh tahun terakhir setelah krisis global tahun 2010.

Yang harus diperhatikan, jika melihat karakteristik perekonomian di Indonesia, sektor konsumsi merupakan kontributor terbesar (sekitar setengah dari PDB). Untuk menghindari dampak negatif yang lebih dalam, pemerintah berupaya menjaga kestabilan sektor konsumsi tersebut dengan memberikan berbagi stimulus.

Indonesia Outlook – DBS Forecast

Melihat pertumbuhan PDB saat ini, apabila di kuartal ketiga di bulan Juli, asumsi aturan Penetapan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberhentikan dan tidak ada gelombang kedua dari pandemi baru, maka pertumbuhan ekonomi bisa mulai bangkit.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kerugian Ekonomi Akibat Kemacetan Jakarta Rp 100 Triliun per Tahun

Hanya Pusat Pemerintahan Atas kondisi di Jakarta itu, Bambang mengusulkan

Bupati Tangerang Batasi Jam Operasional Truk

TANGERANG-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar memastikan resmi melakukan penertiban dan