SURABAYA-Meski Bank Indonesia sudah menaikan BI Rate menjadi 7%. Namun tak semua bank ikut-ikutan menaikkan suku bunga, termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim terkait suku bunga KPR. “Tetapi untuk saat ini kami belum memutuskan untuk menaikkan suku bunga KPR,” kata Direktur Utama PT Bank Jatim, Hadi Sukrianto di Surabaya, Jumat, (6/9).
Menurut Hadi, saat ini pihaknya masih akan mengkaji peluang pasar terlebih dahulu sebelum menaikkan tingkat sukuk bunga KPR. Berdasarkan data Suku Bunga Dasar Kredit (SDBK) yang dipublikasikan Bank Jatim melalui situs resminya, saat ini masih diterapkan tingkat SBDK sebesar 9,51 % untuk KPR.
Sementara ini, sambung Hadi, untuk KPR Sejahtera Tapak dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, suku bunga ada di posisi 7,25 %. “Yang jelas kalau mau menaikkan, Bank Jatim tidak akan menaikkan lebih mahal dari pasar,” ujarnya.
Di lingkup KPR berbasis FLPP, Hadi menyebutkan saat ini penyalurannya masih cukup terkendala oleh harga lahan yang sulit terjangkau oleh pengembang.
Hadi tak menyebutkan berapa KPR yang sudah dikucurkan, namun hingga akhir Juli 2013, total kredit yang disalurkan Bank Jatim telah mencapai Rp 20,93 triliun dengan tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,2 %. “NPL terbesar masih di consumer loan. Targetnya hingga akhir tahun bisa kami tekan sampai di bawah dua %,” imbuhnya. **cea