Bank Nobu Siap Jual 40% Saham

Monday 7 Jan 2013, 12 : 38 pm
by

JAKARTA–PT Bank Nasional Nobu, anak usaha grup Lippo mengungkapkan kesiapannya untuk menambah modal inti. Adapun penambahan modal itu rencananya dengan melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (IPO). “Saham yang dilepas ke publik seluruhnya saham baru karena mereka memang ingin meningkatkan modal disetornya,” kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen di Jakarta, Senin,7/1/2013.
Menurut Hoesen, dana hasil IPO itu akan digunakan untuk ekspansi kredit dan penambahan modal inti perseroan. Sehingga bisa menambah gerakan ekspansi perusahaan. “Manajemen Bank Nasional Nobu menginginkan dana hasil IPO digunakan untuk penambahan modal inti sesuai aturan Bank Indonesia (BI) sehingga dapat memperluas cakupan usahanya,” ungkapnya.
Lebih jauh Hoesen menambahkan perseroan akan melepas saham baru lebih dari 40 %. Namun saat ini, pihak BEI belum dapat mengemukakan target dana IPO perseroan menyusul dokumen pengajuan masih dalam tahap proses. “Dana IPO belum bisa dikatakan sekarang karena masih akan kami telaah dokumennya,” ujarnya.
Dikatakan Hoesen, Bank Nasional Nobu berencana melakukan IPO dengan menggunakan buku laporan keuangan periode Oktober 2012. Perseroan menggandeng PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi.
Dalam kesempatan itu, Hoesen juga mengatakan, rencana Bank Maspion untuk melakukan IPO mengalami penundaan menyusul perubahan laporan keuangan yang dijadikan dasar aturan untuk melakukan IPO dari sebelumnya September menjadi Desember 2012. “Mereka akan melakukan lagi ‘mini expose’ kepada kami. Sebelumnya Bank Maspion telah melakukan paparan terbatas dengan PT Makinta Securities sebagai penjamin emisinya dan saat itu mereka berencana melepas 11 % sahamnya ke publik,” imbuhnya. **can

Don't Miss

Suku Bunga Acuan Turun 25 Bps

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan BI

Presiden Minta Jangan Ada Spekulasi Terkait Musibah Trigana

JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan