JAKARTA-Bank OCBC NISP kembali melakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk ketujuh kalinya atau Rights Issue VII.
Bank OCBC NISP telah mengajukan pernyataan pendaftaran Rights Issue VII tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (12/8) lalu.
Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, dana hasil Rights Issue VII ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga Bank OCBC NISP akan lebih leluasa dalam pertumbuhan usaha dalam bentuk penyaluran kredit serta dari rights issue ini CAR Bank OCBC NISP diharapkan akan mencapai 17 % pada akhir 2013”.
“Melalui Aksi Korporasi Rights Issue VII ini ditawarkan sebanyak-banyaknya 2.916.666.424 saham biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 125 setiap saham dengan harga Rp 1.200 per saham dengan nilai keseluruhan sebanyak-banyaknya Rp 3.499.999.708.800,” jelas dia di Jakarta, Rabu (14/8).
Rights issue ini kata dia memberikan rasio 500 : 171, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai nominal Rp 125 mempunyai 171 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk membeli sebanyak 171 saham baru dengan harga Rp 1.200 / saham.
Syaratnya, nama pemegang saham tersebut harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 November 2013 dan harga penawaran Rp 1.200 / saham tersebut harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Rencana Rights Issue VII ini, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 29 Oktober 2013 mendatang.