JAKARTA- Bank Permata menjadi pemimpin sindikasi kredit untuk PT Andalan Finance Indonesia (AFI) dengan jumlah kredit yang dikucurkan sebesar Rp 300 miliar. Kredit sindikasi ini melibatkan BJB, Bank Pembangunan Daerah Papua dan Bank Pembangunan Daerah.
Bank Permata sebagai lead arranger memberikan Rp 85 miliar, BJB Banten sebesar Rp 85 miliar dan BPD Papua sebesar Rp 85 miliar. Sedangkan BPD Kalsel sebesar Rp 45 miliar.
Direktur Wholesale Banking Bank Permata Roy Arfandy mengatakan fasilitas ini merupakan wujud nyata komitmen Bank Permata dalam mendukung bisnis pembiayaan secara berkelanjutan. Nantinya, perseroan juga akan tetap fokus memberikan kredit khususnya kepada perusahaan-perusahaan berkinerja baik, dan tentunya yang memerlukan bantuan kucuran kredit. Hal ini dilakukan sebagai fungsi intermediasi perbankan. “Dengan pemberian kredit ini, kami harapkan dapat menopang ekspansi bisnis AFI , khususnya di segmen pembiayaan konsumen (Consumer Finance), sewa guna usaha (Leasing) dan anjak piutang (Factoring) di seluruh wilayah Indonesia. “Kredit berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat suku bunga yang kompetitif,” jelas dia.
Menurut dia, pemberian kredit sindikasi ini mendapat tanggapan positif dari bank mitra. Hal ini mendorong Bank Permata lebih aktif dalam menjajaki kerjasama sejenis dengan bank-bank mitra.
Selain dapat mengakomodasi permintaan pendanaan dalam jumlah besar, pengelolaan resiko juga akan semakin baik mengingat adanya sharing risk di antara bank peserta sindikasi..
Direktur Utama AFI Sebastianus Harno Budi menjelaskan, fasilitas ini akan menambah dan memperkuat sumber dana Andalan Finance dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor (minimum roda empat) yang merupakan komitmen dari perusahaan.
Di tahun 2012, AFI telah mencatatkan pembiayaan Rp 1,7 triliun dan akan naik 30 persen menjadi Rp 2,5 triliun di tahun ini. Mayoritas pembiayaan mobil baru tersebut akan bersumber dari penjualan Toyota melalui jaringan kelompok usaha sendiri (Nasmoco Group).