JAKARTA-PT Bank Permata Tbk (BNLI) terus berupaya menggaet para deposan-deposan besar, alias nasabah kaya. Total dana kelolaan yang masuk dalam priority banking sudah mencapai Rp 45 triliun dengan total nasabah 45.000. “Mudah-mudahan akhir tahun mendekati Rp 50 triliun dan 50.000 nasabah,” kata Head of Liabilities, Bianto Surodjo Wealth Management, di Jakarta, Kamis, (12/9).
Menurut Bianto, deposan besar itu, sekitar 10% di antaranya atau sekitar 4.500 nasabah merupakan konsumen baru bagi Bank Permata. “Yang paling besar ya masih produk-produk DPK (Dana Pihak Ketiga) berupa deposito,” ujarnya.
Bank yang sahamnya dimiliki oleh grup PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank ini menargetkan meraup Rp 50 triliun dari para nasabah kayanya alias yang memiliki saldo minimum Rp 500 juta.
Diakui Bianto, dana kelolaan nasabah kaya sebesar itu, 10% di antaranya adalah hasil penjualan produk investasi, baik reksadana maupun obligasi. Sedangkan sebagian kecil lagi didapat dari produk asuransi yang ditawarkan Bank Permata dengan porsi 10%.
Lebih lanjut kata Bianto, guna mencapai target itu, maka ada beberapa strategi yang dilancarkan Bank Permata. Salah satunya adalah dengan terus menjaga hubungan baik sambil terus berupaya memahami kebutuhan para nasabah. Dengan demikian, pihaknya dapat menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, seperti misalnya produk wealth management, termasuk asuransi dan investasi. Seperti diketahui, Bank Permata mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 32% dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 116,1 triliun, pada kuartal II/2013. **can