Bawang Melonjak Karena Kuota Impor Tak Jelas

Monday 18 Mar 2013, 7 : 57 am
kompas

 JAKARTA-Pemerintah dinilai tidak memiliki strategi swasembada pangan yang jelas. Sehingga para pedagang dan importir sangat mudah mengendalikan harga pangan, termasuk komoditas bawang yang saat ini melonjak harganya. “Selain pemerinah tidak punya strategi di sektor pangan, juga diperparah adanya sistem kuota impor yang tidak transparan,” kata Menko perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli di Jakarta,Senin, (18/3).

 Menurut pendiri Econit (Economic Industry and Trade) ini, melambungnya harga bawang putih dan bawang merah, serta kebutuhan pangan belakangan ini ditengarai karena permainan pat gulipat importir dengan pejabat dalam sistem kuota.   “Di situ terjadi pat gulipat pejabat dan pengusaha penerima lisensi kuota impor,” tegasnya.

Lebih jauh Rizal meminta agar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus membongkar permaianan ini karena rakyat terus dirugikan dengan harga yang mahal. Menteri Perdaganan dan Menteri Pertanian diminta tidak duduk-duduk saja.

 Rizal Ramli yang turun langsung meninjau harga bawa di sejumlah pasar , mendapat penjelasan langsung dari para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati. Untuk sementara harga bawang putih dan bawang merah secara umum sudah turun sedikit. Tapi harganya tetap tinggi, sudah turun jadi Rp 45 ribu /kg dari sebelumnya Rp 60 ribu /kg,  bawang merah sekarang Rp 36 ribu/ kg, yang sebelumnya Rp 50 ribu/kg. Harga normal untuk bawang merah Rp 10 ribu/kg, sedangkan bawang merah Rp 15 ribu – Rp20 ribu /kg.

 Riizal Ramli menyerukan dua hal, yakni KPPU harus bongkar  pat gulipat pejabat-pengusaha tersebut, dan hapus sistem kuota lantas diganti dengan sistem tarif. “Kalau sistem kuota dihapuskan dan diganti dengan sistem tarif, dipastikan impor kita akan lebih kompetitif. Harga bahan pangan akan lebih murah dan terjangkau oleh rakyat kecil,” katanya.

 KPPU wajib melakukan penyelidikan, karena yang bermain impor adalah perusahaan yang itu-itu saja. Dalam kunjungan itu, Rizal Ramli mendapat penjelasan dari pedagang bawang putih dan bawang merah soal permaianan harga yang di luar nalar. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gelontor Rp293,25 Miliar, DUTI Kuasai Kepemilikan Developer Apartemen di Kembangan

JAKARTA-Entitas anak perusahan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), yakni

Kontribusi Manufaktur Terhadap Perekonomian 17%

JAKARTA-MenteriPerindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto mengatakan kontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian