Bawaslu Tangsel Temukan Perbedaan Data KPU dan Disdukcapil

Thursday 23 Jul 2020, 9 : 27 pm
by
Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep, di BSD Serpong, Tangerang Selatan, Minggu 20 Januari 2020

TANGERANG-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan, menemui adanya perbedaan data pemilih yang diterimanya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)  

“Data yang kami terima dari KPU itu ada 1.038.662 pemilih, sedangkan data yang dimiliki kami itu Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 965.699 ditambah dengan Daftar Pemilih Khusus (DPK) 108.765 atau jika ditambahkan menjadi 1.073.864. Berarti masih ada selisih 35.202 pemilih. Selisih ini yang menjadi pertanyaan kami,” kata Ketua Bawaslu Tangsel, M. Acep dalam kegiatan Sinkronisasi Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) di Bukit Pelayangan, Cilenggang, Serpong, Kamis 23 Juli 2020.

Diungkapkan Acep, sinkronisasi data pemilih dalam pelaksanaan Pemilukada kota Tangerang Selatan, sangat penting. Guna memudahkan pengawasan data pemilihan dalam pelaksanaan Pilkada Tangsel, yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang. 

Acep menuturkan, adanya perbedaan data tersebut membuat gelisah Bawaslu lantaran pelaksanaan Pilkada semakin dekat.

“Maka itu, kami undang pihak terkait yakni KPU dan Disdukcapil untuk duduk bersama menyamakan persepsi dan menyatukan data. Sehingga akan memudahkan pengawasan data pemilihan dalam pelaksanaan Pilkada nanti,” jelasnya.

Sementara KPU Kota Tangsel, mengakui adanya perbedaan data pemilih antara KPU dan Disdukcapil itu, karena data yang diperoleh Bawaslu adalah data pemilih KPU RI. 

“Memang berbeda. Data tersebut merupakan hasil singkronisasi KPU RI, bukan tingkat kabupaten atau kota,” katanya komisioner Divisi data dan informasi KPU Kota Tangsel, Ajat Sudrajat. 

Menurut dia, data yang disinkronkan tersebut, meruapakan data dalam daftar pemilih tetap (Pilpres) pada Pemilu 2019 dengan DP4 yang menjadi pembanding. 

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah DPT Kota Tangsel, berjumlah 1.038.662 pemilih. Sedangkan data pemilih yang dimiliki Bawaslu yakni 1.073.864. Berarti, ada selisih 35.202.

“Ini bukan data akhir ya, karena masih bersifat dinamis dan dapat bertambah. Terlebih, saat ini sedang proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Grand Kartech Resmi Masuk Bursa

JAKARTA-Kondisi pasar yang kurang kondusif tak menghalangi minat perusahaan untuk

Monopoli Harga Obat, Jadi Akar Masalah Defisit BPJS

Oleh: Muhammad Teguh Maulana Defisit BPJS Kesehatan mengancam akses masyarakat