Penurunan laba sebelum pajak tersebut terutama disebabkan oleh beban keuangan di paruh pertama 2024 yang membengkak 42,17 persen menjadi Rp50 miliar dari Rp35,17 miliar pada periode yang sama di 2023.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Semester I-2024 yang sebesar Rp23,4 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan LPCK menjadi Rp66,42 miliar atau merosot 9,46 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 senilai Rp71,13 miliar atau menurun 3,04 persen (y-o-y).
Per 30 Juni 2024, total ekuitas LPCK tercatat Rp6,85 triliun atau meningkat 0,88 persen (year-to-date). Sementara itu, jumlah liabilitas hingga akhir Semester I-2024 sebesar Rp2,94 triliun atau mengalami kenaikan 1,73 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2023 yang senilai Rp2,89 triliun.
Komentari tentang post ini