BEI Masih Mendalami Kasus Emiten Sekawan Intipratama

Monday 9 Nov 2015, 2 : 27 pm
by
photo: dok google

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga kini masih terus mendalami kasus penggorengan saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang ditengarai dilakukan oleh delapan perusahaan yang menjadi Anggota Bursa (AB). “Kita masih terus melakukan investigasi, karena semua pihak masih kami minta keterangan, mereka masih merasa benar masing-masing,” ujar Driektur  Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini di sela-sela acara Investor Summit di Jakarta, Senin (9/11).

Kasus penggorengan saham SIAP ini diduga dilakukan oleh delapan perusahaan sekuritas baik yang dari BUMN maupun swasta.  Namun Hamdi enggan untuk menyebutkan nama-nama perusahaan AB yang melakukan hal itu. “Kami masih melakukan penggalian informasi. Dari penelusuran itu ada indikasi transaksi semu yang dilakukan oleh investor maupun pemegang saham pengendali (PSP). Jadi mereka melakukan trasnaksi semu agar sahamnya terlihat aktif,” ujar dia.

Ditanya apakah mungkin emiten SIAP akan dilakukan delisting alias proses pengeluaran dari BEI, Hamdi menyatakan proses itu masih jauh. Sebab SIAP belum tentu sebagai pihak yang bersalah. “Walaupun dilakukan oleh PSP. Maka PSP-nya itu yang akan kami hukum. Untuk emitenya jika mesti deslisting itu masih jauh. Dan sanksinya itu akan dilimpahkan ke OJK,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dari penjelasan PSP juga didapati bahwa transaksi yang belum diselesaikan sebanyak Rp100 miliar. “Makanya, dalam hal ini pihak broker harus bertanggung jawab atas transaksi tersebut. Jadi, kenapa brokernya itu melakukan transaksi tanpa ada uangnya?” ujar dia. (TMY)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PDAM TB Serahkan IPA “Terlantar” ke PT Moya

TANGERANG-PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang telah menyerahkan pengelolaan Instalasi

Bank DKI Borong 2 Kategori Penghargaan di Ajang 4th Indonesia Public Relations Awards 2023

JAKARTA-Bank DKI kembali menorehkan prestasi gemilang atas berbagai upaya publikasi,