BEKASI-Ketua Komite Tetap Bidang Pengawasan Produk Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Pusat, Intan Fitriana Fauzi bertekad membentuk inkubator pengembangan bisnis Usaha Mikro dan Menengah Kecil (UMKM) di Kota Bekasi mengingat potensinya yang sangat besar di Kota Patriot ini.
Inkubator ini akan menjadi wadah bagi entrepreneur pemula untuk mengasah kualitasnya sehingga kelak bisa menjadi calon entrepreneur unggul.
“Ini akan menjembatai pelaku usaha yang kesulitan mengakses kredit perbankan,” ujar Intan yang juga caleg DPR RI Dapil VI Jawa Barat ini di Bekasi (11/3).
Menurut Intan, pembentukan inkubator bisnis UMKM ini sangat penting agar dapat mengontrol perkembangan UMKM. Disamping itu, inkubator ini juga bisa menjebatani pelaku UMKM dengan perbankan. Bahkan, inkubator ini dapat berperan sebagai lembaga yang nantinya menjamin pembiayaan pelaku UMKM.
“Salah satu faktor penting pada pembiayaan perbankan adalah, siapa yang berani menjamin UMKM itu akan maju. Di sinilah peran inkubator, memberi penjaminan kepada perbankan,” jelas Intan yang juga Sekjen Mutumanikam Nusantara Bidang Kerajinan Perhiasan Indonesia ini.
Intan yang juga Sekjen Citra Tenun Indonesia (CTI) mengaku, potensi sektor UMKM di Bekasi ini sangat besar. “Disini ada kerajinan batik, boneka, tanaman hias, mebel, makanan & minuman, LKM dan koperasi, ikan hias, bordir dan handycraft. Jadi, sangat kaya,” ujarnya.
Sayangnya jelas Intan, keberadaan UMKM masih kalah dengan usaha sector usaha dengan skala besar.Sehinggga, sektor UMKM ini belum memadai untuk menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar lokal, nasional apalagi di pasar global.
Untuk itu, Intan berharap agar pemerintah daerah harus mendukung pengembangan UMKM ini. Misalnya, membuka akses modal ke perbankan sehingga bisa mengembangkan usaha. “Selain itu, jalur distribusi produk UMKM ini harus diperluas, tidak hanya di Bekasi, tetapi juga ke daerah lain,” kata Intan yang juga pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri.
Kendati akses ke perbankan masih terbatas, perkembangan UMKM ini terus bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah UMKM di Bekasi pada 2013 mencapai 1260 buah. Angka ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara nasional jelas Intan posisi UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting. UMKM terbukti memiliki kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan ekonomi di berbagai sector. Sektor ini juga menjadi penyedia lapangan kerja yang besar.
“Pemain penting dalam serta pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat serta mampu menciptakan pasar baru dan inovasi,” imbuh Caleg PAN Nomor Urut 1 ini.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, pangsa UMKM di Indonesia saat ini mencapai 99,9% dari total 55,2 juta unit usaha. Aktivitas bisnis UMKM berkontribusi 97,16% terhadap penyerapan tenaga kerja dan menyumbang 57,94% terhadap PDB nasional.