BI Gagas 4 Pilar Kebijakan Dukung Daya Saing Pariwisata KTI

Friday 2 Sep 2016, 9 : 03 pm
by
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo,

MANADO-Bank Indonesia (BI) menggagas 4 (empat) pilar prioritas kebijakan sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi. Salah satunya, peningkatan daya saing industri pariwisata.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyakini daya saing pariwisata dapat menjadi strategi khusus untuk mendukung ekonomi saat ini.

“Perlambatan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi baik dari sisi eksternal maupun domestik, termasuk terjadinya penurunan harga komoditas dunia yang cukup signifikan. Karena itu, perlu dicari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi lainnya,” ujar Perry dalam diskusi publik “Mempercepat Peningkatan Daya Saing Industri Pariwisata sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru” yang diselenggarakan BI di  Manado, Sulawesi Utara, Jumat (2/9).

Dia mengaku, tantangan ekonomi Indonesia kedepan masih sangat bera. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perekonomian Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan ekspor Sumber Daya Alam (SDA) sebagai motor pertumbuhan, sehingga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tetapi perlu ada terobosan baru.

“BI menggagas 4 pilar prioritas kebijakan salah satunya melalui peningkatan daya saing pariwisata,” terangnya.

Namun demikian, untuk mengoptimalkan daya saing pariwisata tersebut, perlu kerjasama seluruh pihak terkait, baik BI, Pemerintah dan otoritas daerah lainnya, pengusaha dan akademisi.

Pemerintah telah menetapkan 4 destinasi wisata di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai prioritas pengembangan 10 destinasi wisata Indonesia. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja pariwisata di daerah.

Namun disisi lain, peningkatan kinerja pariwisata khususnya di wilayah KTI masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kurangnya dukungan infrastruktur konektivtivitas terhadap akses ke lokasi objek wisata.

Oleh karena itu, dalam diskusi publik tersebut disampaikan 6 Rekomendasi Kebijakan Sektor Pariwisata khususnya di wilayah KTI, yaitu:

Pertama, perlu adanya komitmen dari pemerintah untuk percepatan realisasi infrastruktur; 

Kedua, perlu sinergitas pemerintah pusat dan daerah untuk percepatan pembangunan;

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi untuk efisiensi perluasan cakupan promosi pariwisata Indonesia;

Keempat, pembangunan jaringan intergrasi transportasi antar destinasi wisata di KTI dengan menjadikan pelabuhan dengan dengan comparative advantage tertinggi sebagai Hub; 

Kelima menambah bandara yang melayani penerbangan internasional, khususnya ke daerah terdekat dengan destinasi wisata;

Dan Keenam, menambah jumlah pelabuhan yang dapat disinggahi kapal pesiar, serta penyiapan infrastruktur maupun SDM yang dapat melayani turis mancanegara yang berkunjung melalui kapal pesiar.

Diskusi di Manado ini sebagai rangkaian acara diseminasi buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2015. Buku LPI adalah publikasi rutin tahunan BI yang memuat secara komprehensif dinamika perekonomian nasional pada tahun yang bersangkutan.
Mengangkat tema “Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural”, buku LPI 2015 sebelumnya telah diluncurkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2016.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Catat Premi Asuransi Komersial Mencapai Rp281,2 Triliun

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan industri asuransi sampai 2019

Ini Strategi Fiskal Pemerintah Untuk 2019

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tema kebijakan fiskal