BI Minta Bank Siapkan Dana Cadangan

Wednesday 18 Dec 2013, 4 : 36 pm
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meminta perbankan meningkatkan permodalan dan menyiapkan dana pencadangan kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL). Hal ini tidak terlepas dari kemungkinan bakal meningkatnya NPL yang dipengaruhi situasi ekonomi global dan domestik. ). “Memang ada situasi, mungkin untuk profitability perbankan dalam jangka pendek tertekan. Karena ada kenaikan bunga, mungkin marjin akan turun dan mungkin juga bisa ada kredit bermasalah yang juga meningkat,” ujar  Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Gedung BI Jakarta, Rabu (18/12).

Namun demikian, ungkap Mirza, industri perbankan di Indonesia sudah mengalami permasalahan serupa pada 2005 dan 2008. “Problem seperti ini setelah ada respon berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bisa diatasi,” ucapnya.

Kebijakan yang sudah dilakukan BI dan pemerintah, kata Mirza, berupa kenaikan BI Rate dan kenaikan harga BBM bersubsidi serta beberapa paket kebijakan moneter dan fiskal lainnya. “Kalau sudah ada respon kebijakan moneter dan fsikal itu, nanti kalau ada kejelasan mengenai tapering, maka situasinya akan kembali kepada situasi normal. Nah, saat ini perbankan Indonesia dalam masa penyesuaian,” tutur Mirza.

Mirza mengatakan, saat pemerintah dan BI melakukan pengetatan di 2005 dan 2008, memang terjadi kenaikan NPL. “Yang penting adalah bahwa bank harus cukup pencadangan untuk kredit bermasalahnya. Ini bukan masalah dimana kredit bermasalah naik dari 2 persen menjadi 10 persen. Misal NPL 2 persen, kalau provisi sudah 100 persen, maka kalau terjadi kenaikan NPL di atas 2 persen tentunya sudah tercover,” terangnya.

Secara industri, kata Mirza, saat ini rasio kecukupan modal (CAR) perbankan masih kuat di kisaran 17-18 persen. “Makanya penting untuk mencukupi pencadangan terhadap kredit bermasalah,” kata Mirza sembari menyebutkan bahwa sejauh in bank besar dan menengah sudah memiliki coverage ratio NPL di atas 100 persen.

Mirza menyatakan, saat ini roadmap permodalan bank di seluruh dunia sudah mengarah pada Basel III, sehingga tren bank di luar negeri ada pada upaya penambahan modal. “Karena Basel III memang meminta permodalan yang lebih tinggi. BI juga akan menyesuaikan dengan Basel III. Jadi, pasti perbankan harus memenuhi Basel III,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Serahkan Bantuan Pangan ke Masyarakat Kota Singkawang

SINGKAWANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ketersediaan beras dan
Pancasila

GAMKI Tegaskan Ideologi Pancasila Jangan Diotak-atik 

JAKARTA-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia