BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Semakin Solid

Saturday 11 Aug 2018, 2 : 21 am
by
ILustrasi BI

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat perekonomian Indonesia meningkat cukup tinggi, tercermin pada PDB triwulan II 2018 yang tercatat tumbuh 5,27% (yoy) atau merupakan capaian tertinggi sejak 2013. Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi swasta dan pemerintah.

Sementara itu, investasi tetap tumbuh tinggi, meskipun melambat sejalan dengan berkurangnya hari kerja di bulan Juni 2018.

“Meningkatnya pertumbuhan permintaan domestik kemudian berdampak pada tingginya pertumbuhan impor, di tengah kinerja ekspor yang relatif terbatas,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman.

Dari sisi pengeluaran jelasnya, konsumsi swasta baik dari rumah tangga maupun Lembaga Nonprofit melayani Rumah Tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan tinggi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat 5,14% (yoy) tertinggi sejak 2014, didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi.

Konsumsi LNPRT tumbuh 8,71% (yoy) ditopang oleh penyelenggaraan Pilkada serentak yang meliputi sebagian besar wilayah Jawa.

Belanja pemerintah juga membaik dengan tumbuh 5,26% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, sehingga memberikan dorongan terhadap kuatnya permintaan domestik.
Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tetap tumbuh tinggi sebesar 5,87% (yoy), meskipun melambat dari triwulan sebelumnya.

“Kuatnya permintaan domestik berdampak pada tingginya pertumbuhan impor pada triwulan II 2018 khususnya di komponen barang modal dan bahan baku. Impor tumbuh 15,17% (yoy) sedangkan ekspor tumbuh sebesar 7,70% (yoy),” tuturnya.

Sementara itu, dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan permintaan domestik tercermin pada kinerja LU Perdagangan, LU Pertanian, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU jasa-jasa lainnya yang utamanya di jasa administrasi pemerintahan, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan.

Sementara itu, kinerja LU Industri Pengolahan dan LU Konstruksi yang menurun terkait dengan jumlah hari kerja pada periode libur lebaran di Juni 2018 yang lebih panjang daripada 2017.

“BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2018 tetap kuat didorong permintaan domestik. Investasi tetap baik seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur sehingga mendorong perbaikan konsumsi swasta. Selain itu, belanja pemerintah yang tetap kuat dan stabilitas makroekonomi yang terjaga akan mendukung momentum perbaikan ekonomi. Penguatan struktur lapangan usaha yang terus dilakukan melalui kebijakan reformasi struktural akan semakin memantapkan akselerasi perbaikan ekonomi ke depan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perintah Harian Bu Mega Menangkan Ganjar di Pilpres 2024 Diputarkan, PDIP Jakarta Siap Kerja Keras

JAKARTA-Ribuan kader PDI Perjuangan (PDIP) se-DKI Jakarta memenuhi Hall Basket

Mulai Hari Ini, Tangsel Terapkan Kebijakan PSBB

TANGERANG-Pemerintah KotaTangerang Selatan (Tangsel) dipastikan akan menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial