BI Rate dan GWM Turun

Thursday 18 Feb 2016, 5 : 38 pm
by

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan atau  BI Rate sebesar 25 basis points (bps) dari posisi 7,25% menjadi 7%, dengan suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 5% dan Lending Facility menjadi sebesar 7,5%.  Penurunan ini dilakukan karena memang ada ruang untuk dilakukannya pelonggaran. “BI juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah sebesar 1%, dari 7,50% ke level 6,5%, berlaku efektif sejak 16 Maret 2016,” ujar Gubernur BI, Agus Martowardoyo di Jakarta, Kamis (18/2).

Sebelumnya, pada bulan Januari 2016 lalu BI juga sudah menurunkan BI rate sebesar 25 bps. Saat itu, penurunan BI rate terjadi dari 7,5% menjadi 7,25%.

Menurut Agus, keputusan pemangkasan suku bunga acuan sejalan dengan ruang pelonggaran kebijakan moneter yang semakin terbuka dengan semakin terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya penurunan tekanan inflasi di 2016, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Karena itu, dia berharap kebijakan penurunan BI Rate dan GWM Primer dalam Rupiah  dapat memperkuat upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.

BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural berjalan dengan baik, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depan dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. “Keputusan in juga diharapkan bisa menopang target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Agus.

Selain itu, jelasnya  penurunan dilakukan setelah melihat kemungkinan Fed Fund Rate atau suku bunga The Fed tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Paling cepat kenaikan FFR akan dilakukan pada semester dua 2016, dengan tingkat kenaikan lebih rendah.

Dia mengatakan penurunan suku bunga Jepang ke level negatif akan mendorong capital inflow di pasar keuangan dan pasar modal. Begitu pun perlambatan ekonomi di Tiongkok, yang tahun ini diperkirakan 6,3%.

Senada dengan Agus, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral mengambil keputusan tersebut pertama untuk menjaga likuiditas di sistem perekonomian cukup untuk mendorong pertumbuhan kredit dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. “Kedua kombinasi penurunan suku bunga dan penurunan likuidtas itu transmisi ke perekonomian akan lebih cepat. Sebagaimana diketahui, penurunan suku bunga memerlukan waktu, dengan penambahan likuidtas dari GWM transmisi dari kebijakan moneter akan lebih cepat,” katanya.

Kemudian sebab ketiga diambilnya keputusan tersebut karena bauran kebijakan yang secara bersama memang diarahkan mendorong pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas.

Sebelumnya, penurunan BI Rate sudah diperdiksi sejumlah ekonom.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani pun mengungkapkan keputusan bank sentral memangkas BI Rate sudah tepat. Menurutnya, BI rate sendiri saat ini sudah harus diturunkan lagi, mengingat kondisi inflasi sudah turun terus, bahkan sempat deflasi. “Sebanyak 75% ekonom memprediksi BI akan kembali menurunkan suku bunganya,” kata.
Aviliani menilai BI rate turun 25 bps sendiri dianggap sudah sangat bagus jika dilakukan secara bertahap. Pasalnya ke depan The Fed akan rutin menaikkan suku bunganya.

Lebih lanjut Aviliani menilai kondisi fundamental saat ini sudah cukup bagus. Hal ini bisa diihat dari pergerakan nilai tukar Rupiah yang terus menguat, terhadap USD. “Rupiah menguat, invetasi bagus, BI rate turun 25 bps poin secara bertahap sudah cukup bagus. Karena ketika the Fed sudah menaikkan di titik tertentu, BI rate bisa naik lagi. Jadi ini momen yang pas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anas-Ibas Pecah Kongsi

JAKARTA-Soliditas Partai Demokrat (PD) mulai terancam. Kemesraan yang selama ini
Indointernet

Indointernet Tambah Pinjaman Rp105,5 Miliar ke Ekagrata Data Gemilang

JAKARTA-Manajemen PT Indointernet Tbk (EDGE) mengumumkan, pihaknya telah memberikan tambahan