Biaya Transportasi Sapi Potong Mahal

Friday 17 May 2013, 9 : 12 pm
kompas.com

JAKARTA-Biaya angkut sapi potong dari kawasan timur Indonesia (KTI) sangat tinggi, terutama Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Jakarta. “Untuk membawa daging sapi atau sapi potong, dari NTT/NTB ke Jakarta ongkosnya mencapai Rp 3.000 per kilo,” kata Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang di Jakarta,Jumat,(17/5).

Menurut Sarman, sangat jauh perbedaan biaya transportasi impor daging sapi dari Australia atau dari Selandia Baru yang hanya memakan ongkos tak sampai Rp1000/kilo. “Bawa sapi/daging sapi dari Australia atau Selandia Baru alias impor ke Jakarta itu ongkosnya hanya Rp 700 per kilo,” ujarnya

Sarman menilai  Australia dan Selandia Baru memiliki infrastruktur yang baik, punya kapal besar yang khusus untuk mengangkut sapi/daging sapi. “Mereka punya kapal besar khusus mengangkut sapi, kita tidak punya itu,” tegasnya.

Ditempat terpisah, Menteri Pertanian, Suswono mengakui keterbatasan infrastruktur ini harus segera di atasi dan diselesaikan agar harga daging sapi di Indonesia bisa kembali normal. “Saya berharap ada keikhlasan dari BUMN untuk memberikan diskon pengangkutan daging sapi dari wilayah timur Indonesia, nanti ada semacam diskon harga dalam mengangkut sapi dari NTB, NTT, Jawa ataupun daerah Timur Indonesia lainnya,” ujarnya

Selain jalur transportasi, mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR, Suswono, juga segera menekan kuota impor sapi di Indonesia dengan meningkatkan populasi ternak tersebut di dalam negeri sebagai upaya menuju swasembada daging pada tahun 2014. “Beberapa tahun lalu impor sapi mencapai 1 juta ekor. Tahun ini impor sapi terus ditekan dan kini sebanyak 500 ribu ekor,” paparnya

Menurut dia, Kementerian Pertanian menargetkan swasembada daging sapi pada tahun 2014 dengan meningkatkan populasi ternak tersebut di sejumlah daerah dan gencar melakukan inseminasi buatan (IB). “Dengan meningkatkan populasi sapi di dalam negeri hingga 90%, maka impor ternak tersebut dapat ditekan hingga 10%,” tuturnya dalam pertemuan dengan para peternak sapi potong di Jember.

Suswono menambahkan populasi sapi di Indonesia saat ini mencapai 16,6 juta ekor dan rencananya Kementan akan melaksanakan sensus terhadap ternak tersebut dalam waktu dekat.

Selama ini, kata dia, harga daging sapi masih tergolong mahal karena dua faktor yakni tata niaga daging sapi di Indonesia masih panjang dan distribusi ternak dari sentra ternak ke kawasan konsumen juga masih sulit. “Dalam setahun ke depan, kami akan mencari solusi tentang memperpendek tata niaga daging sapi dan memudahkan jalur distribusi hewan ternak dari kawasan produsen ke konsumen,” pungkasnya. **can

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SAHAM

Seiring Bursa Asia, IHSG Turun Tipis 0,09% di Level 7.201,696

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup

Melonjak Naik, Posisi Cadev Maret 2021 Capai USD137,1 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia pada