JAKARTA-Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bob Tyasika Ananta menyebutkan, korporasi tengah menyiapkan dana sebesar Rp1,4 triliun di tahun ini untuk mengembangkan sistem teknologi informasi (TI) menjadi lebih secure. Pasalnya, di era digitalisasi saat ini dengan makin maraknya branchless banking, sistem infrastruktur TI yang kuat menjadi prasyarat utama. Termasuk untuk melindungi nasabah ketika melakukan transaksi online banking atau pun melalui anjungan tunai mandiri (ATM). “Capex (capital expenditure/belanja modal) kami dalam memperkuat IT mencapai Rp1,4 triliun. Paling banyak untuk teknologi sistem,” terang dia di diskusi Digitalisasi di Sektor Keuangan, di Jakarta, Kamis (18/6).
Dengan anggaran sebesar itu BNI tengah membangun data center, dalam bentuk bangunan fisik. Pasalnya untuk mengamankan transkasi elektronik pihak perbankan diwajibkan memiliki data center. “Data center ini investasinya menghabiskan Rp500-an miliar,” ucap Bob.
“Karena bagaimana pun juga data center ini penting untuk keamanan karena buat IT itu harus realibility dan availability. Sehingga dalam kondisi apapun harus selalu on, termasuk transaksi di ATM,” ujarnya.
Komentari tentang post ini