TANGERANG-Tak kurang dari 162 pegawai yang bertugas di Rutan Klas I Tangerang dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 2A Terbuka Ciangir, menjalani pemeriksaan urine atau tes urine yang digelar oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang, Kamis (18/6/2020).
Dalam pemeriksaan tersebut, terlihat beberapa pegawai yang dibawahi Kementerian Hukum dan Ham panik, beruntung dalam pemeriksaan urine kali ini tidak ditemukan indikasi pengguna narkoba.
Kepala BNK Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi mengatakan, pemeriksaan tes urine kali ini berbeda dari yang sebelumnya. Pasalnya, harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
“Ini tes urine pertama ditengah pandemi Corona. Dan dalam pelaksanaan ini, semuanya harus mengikuti standar protokol kesehatan, mulai dari pakai masker dan jaga jarak,” kata Dedi didampingi Kepala Rutan Klas 1 Tangerang dan Kepala Lapas Klas 2A Terbuka Ciangir.
Dalam pemeriksaan ini, Dedi mengaku, pihak rutan, Lapas dan BNK menerapkan sistem kuota. Dimana, setiap pegawai tanpa terkecuali melakukan proses pengisian data, pengambilan botol urine, hingga pengembalian botol, wajib dilakukan maksimal oleh empat petugas.
“Biasanya kan pakai antrean panjang, tapi karena ada pandemi ini, kita pakai sistem giliran. Seperti yang dilakukan ini, panggil empat petugas dulu, lalu nanti setelah yang empat ini selesai, panggil lagi empat petugas lain, begitu terus sampai semua petugas selesai jalani tes,” ujarnya.
Kendati dinilai kurang efektif, namun ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan petugas dan tentunya mampu menghindari penyebaran virus.
“Ini dilakukan supaya tidak berkerumun, da tentunya kita tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah dalam menghindari Covid19,” ungkapnya.
