BRI Klaim Raup Laba Rp 18,5 Triliun

Thursday 31 Jan 2013, 12 : 57 pm
by
BRI Bagi Dividen
Ilustrasi

JAKARTA- Perumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selama setahun terakhir terus mendorong peningkatan laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Bahkan Bank BUMN ini mengklaim berhasil meraup laba bersih sepanjang 2012 mencapai Rp 18,5 triliun, atau naik 22,79% dibandingkan 2011.

Menurut Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, kenaikan laba tersebut  disebabkan membaiknya kondisi keuangan sektor UMKM.

Salah satu indikatornya terlihat dari turunnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) nasabah perusahaan.

“Tahun lalu NPL kita sampai 2,3%. Tahun ini turun menjadi 1,78%,” katanya di Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Basir menargetkan laba perusahaan pada tahun ini bakal meningkat 15-18%.

Artinya, jika target ini terpenuhi, BRI akan meraup keuntungan lebih dari Rp 20 triliun di akhir 2013

Sementara menurut Direktur Pengendalian Risiko Kredit BRI, Lenny Sugihat, selama setahun terakhir, kondisi keuangan sejumlah nasabah mulai membaik kembali.

Kondisi itu membuat kemampuan untuk mengembalikan kewajiban telah pulih.

Pengembalian pinjaman oleh usaha mikro setahun terakhir tercatat mencapai Rp 2,2 triliun, atau sekitar 65%.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya hanya mencapai 35% dari target pengembalian pinjaman.

Pertumbuhan kredit BRI juga berkontribusi pada peningkatan laba.

Tahun ini kredit BRI tumbuh 22,8% dibanding setahun yang lalu. Kredit mikro menguat sejak kuartal kedua 2012.

Pada kuartal ketiga 2012, kredit yang dikucurkan sekitar Rp4,8 triliun.

Sedangkan pada kuartal keempat 2012, pertumbuhan kredit tercatat mencapai angka Rp 5,73 triliun, dua kali lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. **cea

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Kembali Rilis 6 Kebijakan Stimulus Ekonomi

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menerbitkan enam kebijakan stimulus ekonomi

IFC Kembali Bekerja Sama Dengan Ciputra Residence

JAKARTA-International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia, memberikan sertifikasi desain