BTN Gandeng Telkom Genjot Fee Bases Income

Monday 8 Apr 2019, 2 : 00 pm

SIDOARJO-Untuk memberikan layanan lebih kepada masyarakat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam produk bundling KPR dengan fasilitas indihome di dalam rumah.

Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama BTN Maryono dan Direktur Utama PT Telkom Alex J Sinaga di Sidoarjo di sela-sela peringatan HUT Kementrian BUMN yang diselenggarakan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (7/4).

Selain untuk meningkatkan pelayanan kredit, kerjasama ini juga dimaksudkan untuk mendorong perolehan kredit baru dan bertambahnya fee based income Bank BTN dari layanan indihome bagi debitur KPR BTN yang menggunakan layanan hasil bundling BTN dan Telkom tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden: Kerugian Akibat Peredaran Narkoba Capai Rp 63 Triliun

JAKARTA-Peredaran dan konsumsi Narkotika serta obat-obatan terlarang di kalangan masyarakat Indonesia memberikan kerugian ekonomi yang cukup besar. Dari sisi ekonomi, pada tahun 2015, narkoba telah menimbulkan kerugian sampai dengan Rp 63 triliun. Presiden Joko Widodo mengatakan total dana itu yang digunakan pengguna dan pengecer untuk membeli narkoba, serta membiayai pengobatan dan rehabilitasi bagi pengguna Narkoba. “Selain itu, kerugian terjadi akibat pencurian barang untuk beli narkoba,  kerugian akibat biaya rehabilitasi dan biaya-biaya yang lainnya,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016, di Pinangsia Taman Sari, Jakarta, Minggu (26/6). Selain kerugian material, Jokowi mengatakan, peredaran narkoba juga telah merusak kehidupan masyarakat. Berdasarkan data yang dimilikinya, pada tahun 2015 angka kejadian pengguna narkoba mencapai 5,1 juta jiwa. “Dan paling menyedihkan, 40 sampai 50 generasi mudah kita tiap hari mati akibat narkoba,” katanya. Dengan daya rusak akibat narkoba, tegas Jokowi, tidak ada pilihan lain untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Perang terhadap narkoba memerlukan kerjasama semua pihak. Untuk itu, tegas Presiden, semua harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi. Presiden menegaskan perang melawan narkoba di Indonesia. Presiden meminta kepada semua kementerian, lembaga, aparat hukum, terutama di Polri, kepada seluruh Kapolda, jajaran Polda, kepada seluruh Kapolres, jajaran Polres, Polsek semuanya, agar mengejar dan menangkap para pengedar narkoba. “Hajar mereka, hantam mereka. Semua harus bersinergi mulai dari pesantren, universitas, kementerian, lembaga, kota, kabupaten, maupun provinsi, semuanya, sebab kalau ini dibiarkan bisa kemana-mana dan bisa melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” tegasnya. “Sekali lagi, dimanapun ada narkoba kita harus berantas, Indonesia tidak boleh dijadikan tempat lalu lintas peredaran dan perdagangan narkoba lagi, apalagi menjadi tempat produksi barang-barang haram tersebut. Sekali lagi saya tegaskan saatnya kita  perang melawan narkoba,” pungkas Presiden.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto /Kemenperin.go.id

Tiga Kementerian Siap Gelar Pertemuan Pertama TIIWG G20 Pekan Depan

JAKARTA-Pemerintah menginisiasi Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) dalam