BTN Mampu Implementasikan Nawacita

Wednesday 15 Mar 2017, 5 : 30 pm
Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono

JAKARTA-Masyarakat menyayangkan terhadap pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam terhadap kinerja Bank BTN. Padahal berdasarkan data Bank BUMN tersebut telah melakukan capai-capaian yang memuaskan. “Sangat miris dan kecewa kalau ada sejumlah pihak yang mencoba melakukan kampanye hitam terhadap kinerja Bank BTN dengan data data yang tidak tepat,” kata Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono, SE dalam siaran pers yang diterima wartawan, Rabu (15/3/2017).

Menurut Arief, tuduh-tuduhan miring itu jauh panggang dari api. Sebab bank tersebut telah melaksanakan Trisakti- Nawacita  Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, telah direalisasikan oleh Bank BTN sebagai Bank Milik Rakyat dengan mendukung penuh kepemilikan hunian bagi masyarkat menengah dan bawah baik hunian yang berupa Rumah susun maupun rumah bersubsidi. “Buktinya, penyaluran kredit BTN berhasil dan mencatatkan kenaikan sebesar 18,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 138,95 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp 164,44 triliun di Desember 2016,” tambahnya

Dengan  posisi pertumbuhan tersebut, lanjut Arief, membuat Bank BTN berada di atas rata-rata industri sejenisnya. Dimana berdasarkan  analisis Bank Indonesia terkait  Analisis Uang Beredar M2 menyatakan kredit perbankan nasional hanya naik 7,8% yoy pada Desember 2016.

Lebih jauh Arief menjelaskan kredit di sektor perumahan untuk masyarakat kelas menengah dan bawah justru menjadi  penyokong utama kenaikan pinjaman di BTN. Artinya pemberian KPR di Bank BTN dinilai oleh Masyarkat sebagai bank yang paling mudah dan efisien untuk memiliki hunian bagi masyarakat.

Kredit yang menempati 89,97% porsi pinjaman di BTN ini, naik 18,43% dari tahun ke tahun yaitu dari Rp 124,92 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 147,94 triliun di periode yang sama tahun lalu. “Anggota kami banyak yang telah menikmati pula kredit KPR dari Bank BTN, jadi kami mempertanyakan motif pihak-pihak yang getol kampanye hitam kepada BUMN,” tandasnya.

Kemudian, kata Arief lagi, pertumbuhan terbesar di segmen ini berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 30,57% dari tahun Ke tahun yaitu  dari Rp 43,52 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp 56,83 triliun di Desember 2016. “Ini bukti nyata kalau manajemen Bank BTN berhasil merealisasikan visi besar Trisakti -Nawacita Presiden Joko Widodo,” tegasnya.

Apalagi, sambung Arief, pembiayaan KPR BTN itu diperuntukan untuk masyarakat menengah dan bawah telah memberikan dampak yang besar juga terhadap pertumbuhan Ekonomi pada sektor lainnya terutama sektor Industri UMKM yang produk produknya diperlukan untuk pembangunan hunian serta barang barang untuk mengisi Rumah jika dihuni, seperti Industri mebel, Batako, Pasir, Kusen Kayu. “Jika mau jujur pada 2015 dan 2016 merupakan tahun yang lesu bagi sektor Properti tetapi Bank BTN dengan strategi yang jitu mendukung pendanaan pembangunan hunian murah bagi masyarkat membuat sektor Properti menjadi Bangkit kembali,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Aturan Bea Masuk Biji Kakao Dihapus

JAKARTA-Masalah bea masuk impor biji kakao tampaknya mulai direvisi dari

Presiden Akan Selesaikan Masalah Tenaga Honorer Melalui Skema P3K

JAKARTA-Presiden Joko Widodo akan menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen Pegawai