BUMN Diminta Antisipasi Penurunan Saham

Wednesday 12 Jun 2013, 12 : 14 pm
republika.co.id

JAKARTA-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta mengantisipasi sejumlah saham yang anjlok di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini semata-mata demi mencari terobosan terkait kemungkinan penurunan lebih lanjut saham-saham BUMN tersebut. “Seluruh pasar saham dunia sedang turun. Tapi untuk mengantisipasi dampak yang lebih lanjut saya sudah meminta direksi BUMN untuk mengatasinya,” kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu,(12/6).

Diakui Dahlan, penurunan harga saham di BEI memang akibat pengaruh dari pasar regional.  “Penurunan itu lebih dipengaruhi faktor global, seperti persoalan ekonomi dan politik yang dialami Amerika Serikat,” tambahnya.

Oleh sebab itu, lanjut Dahlan, guna mengatasi dampak penurunan pasar saham tersebut tidak bisa diatasi sendiri oleh BUMN, tapi harus bersama-sama dengan pemangku kepentingan terkait pasar modal.

Pada perdagangan Selasa (11/6), tercatat 10 BUMN yang sahamnya terkoreksi tajam yaitu, PT Bukit Asam Tbk ditutup Rp11,850 per lembar, turun 23,79 persen dari sebelumnya Rp15.550 per lembar. Saham PT Telkom turun 18,70 persen menjadi Rp10.000 dari sebelumnya, Rp12,300 per lembar, saham PT Semen Indonesia Tbk anjlok 18,18 persen menjadi Rp18.700, saham PT Bank BRI merosot 16,93 persen menjadi RP9.450, PT Bank BNI ditutup pada level Rp5.400 anjlok 16,67 persen. Selanjutnya saham PT Bank Mandiri merosot 14,9 persen menjadi Rp10.400, PT Garuda Indonesia turun 13,56 persen menjadi Rp590, PT Aneka Tmabang turun 13,53 persen menjadi Rp1.330, PT Jasa Marga turun 23,04 menjadi Rp6.900, dan PT Timah terkoreksi 12,21 persen menjadi Rp1.310 per lembar. **can

Don't Miss

Kemendag Terapkan Diversifikasi Pasar Ekspor

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) menciptakan strategi yang komprehensif untuk terus meningkatkan

Sandiaga Uno Apresiasi Hadirnya Film Animasi Buatan Anak Bangsa

JAKARTA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif