Capai Progres 81%, Proyek PLBN Sota Papua Telan Rp114 Miliar

Monday 25 Nov 2019, 11 : 01 am

JAKARTA-Kementerian PUPR akan selesaikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Papua akhir tahun 2019. Ini merupakan komitmen Pemerintah untuk melanjutkan pembangunan PLBN hingga tahun 2021. Hal ini sesuai dengan amanat Nawacita yang dicetuskan Presiden Joko Widodo lima tahun silam, yaitu “Membangun dari Pinggiran”.

Tujuannya adalah untuk menjadikan kawasan perbatasan negara yang sering juga disebut sebagai halaman belakangnya Negara Indonesia, menjadi beranda depan yang dapat dibanggakan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini pelintas batas perbatasan Sota yang berjarak sekitar 80 km dari Merauke sekitar 20-25 orang setiap hari. “Kita akan perbaiki fasilitasnya meski tidak sebesar Skouw di Jayapura, sehingga disamping fungsi pertahanan keamanan bisa menjadi tujuan orang melihat perbatasan di selatan Papua sehingga menjadi ikon baru di Timur Indonesia,” kata Menteri Basuki.

PLBN Sota menjadi pos lintas batas negara kedua di Papua setelah PLBN Skouw di Jayapura yang telah dilakukan perbaikan. PLBN Sota merupakan tambahan pos lintas yang berbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

Selain itu, ada juga PLBN Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel yang juga sudah direncanakan akan dibangun. Pembangunan kawasan perbatasan Sota dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya terbagi menjadi zona inti, sub inti dan pendukung.

Pada zona inti akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), gudang sita, klinik, monumen Garuda, bangunan gerbang dan check point, serta didukung jalan akses menuju PLBN yang mulus dan tersedianya lahan parkir.

untuk zona sub inti akan dibangun rumah pegawai, wisma Indonesia dan zona pendukung berupa rest area, gereja, musola, parkir dan renovasi Pasar Sota yang dilengkapi fasilitas 13 kios dagang. Untuk zona pendukung lainnya, juga akan dilengkapi fasilitas tempat beristirahat (Rest Area).

Pelaksanaan pembangunan PLBN telah dimulai awal 2019 dengan progres fisik sebesar 81,01 % dan ditargetkan selesai pada akhir 2019, dengan biaya pembangunan sebesar Rp 114 miliar.

Infrastruktur permukiman bagi warga sekitar perbatasan juga akan dibangun seperti sistem penyediaan air minum (SPAM), tempat pengolahan sampah, penyediaan MCK dan septic tank komunal, jalan lingkungan dan drainase bagi masyarakat sekitar perbatasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dark Number Perkara, Modus Melindungi Koruptor di KPK

JAKARTA-Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus meminta Komisi

Kiki Syahnakri: Kedepankan Sikap Ksatria dan Perwira

JAKARTA-Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Letjen TNI (Purn),