CapaiTarget 100-0-100, Cipta Karya Butuh PHLN-Alternatif

Tuesday 12 Aug 2014, 8 : 40 pm
by

MAKASSAR-Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi mengatakan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan di Indonesia, melalui pencapaian program jangka menengah yang dikenal dengan target 100-0-100 harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk kemitraan.Hal tersebut diungkapkan Ernawi saat membuka Rapat Koordinasi Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Ditjen Cipta Karya Tahun 2014 di Makassar, seperti dikutip dari laman pu.go.id Selasa (12/08).

Imam mengatakan dalam memenuhi arah kebijakan dan target capaian nasional bidang ke-Cipta Karya-an tahun 2019 dibutuhkan pendanaan yang diperkirakan akan melebihi Rp.600 Triliun.“Mengingat ketersediaan dana APBN untuk 5 tahun yang akan datang sangat terbatas, yang diperkirakan hanya sebesar Rp. 245 Triliun sehingga terdapat kekurangan dana yang dibutuhkan untuk infrastruktur bidang Cipta Karya,” kata Imam.

Imam menjelaskan, untuk mengurangi kekurangan tersebut perlu adanya alternatif sumber pendanaan lain melalui pemanfaatan PHLN. Selain itu, Ditjen Cipta Karya sedang menyiapkan berbagai skema pendanaan untuk mengakomodasi dukungan pembiayaan yang lebih mudah, efisien, dan optimal dari multipihak baik institusi donor maupun swasta.

Lebih lanjut Imam mengutarakan, prioritas program PHLN bidang Cipta Karya yang akan diusulkan adalah kabupaten/kota strategis nasional yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung (Kluster A), kabupaten/kota strategis nasional yang hanya memiliki Perda RTRW (Kluster B) serta tercakup dalam skala entitas Regional, kabupaten/kota, kawasan, lingkungan, mengingat besarnya kebutuhan dana.

Selain itu, kabupaten/kota yang memiliki program yang responsif dan berkualitas untuk pemenuhan SPM (Kluster C) dan kabupaten/kota yang memiliki kegiatan pemberdayaan masyarakat (Kluster D) masih akan diprioritaskan untuk mendapatkan pembiayaan melalui PHLN, namun hanya untuk skala entitas kawasan dan lingkungan dalam rangka percepatan capaian target.“Saya berharap melalui Rakor ini kita dapat menghasilkan rumusan program-program PHLN dalam mendukung permukiman 100-0-100 dapat lebih baik dan efektif,” harap Imam.

Kegiatan PHLN juga harus dilengkapi dengan usulan Capacity Building dan Technical Assistance. Capaian target 100-0-100 tidak saja mengandalkan hard component namun harus pula dilengkapi dengan soft component.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

cadangan devisa

Bank Sentral AS Tahan Suku Bunga Acuan

WASHINGTON-Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada

DPR Pertanyakan Menkominfo Terkait Aturan Digitalisasi TV

JAKARTA-Anggota Komisi I DPR RI Elnino H Mohi mempertanyakan kepentingan