Chandra Asri Pinjam Rp2,9 Triliun Dari Bank DBS

Tuesday 21 Jul 2020, 6 : 47 pm
by
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

JAKARTA-PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meminjam dana mancapai USD195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun dari PT Bank DBS Indonesia dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF) guna memenuhi kebutuhan modal kerja.

Menurut Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia, Kurniady Lie, Bank DBS berkomitmen untuk selalu mendukung mitra bisnis berupa pinjaman pembiayaan dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID dalam mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis.

“Bank DBS memberikan pinjaman pembiayaan senilai USD195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun kepada Chandra Asri untuk mendukung kebutuhan modal kerja dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF),” ujar Lie dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (21/7).

Bank DBS memandang, meski di tengah kondisi pandemi Covid-19, permintaan domestik terhadap produk TPIA tetap tinggi, karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis, seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).

“Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka,” ujar Kurniady.

Sementara itu, menurut Direktur Keuangan TPIA, Andre Khor, perseroan berkomitmen untuk menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia di Indonesia.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kepercayaan Bank DBS dalam mendukung upaya reaktivasi pertumbuhan industri yang kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Said Abdullah Minta Pemerintah Jelaskan Konteks Pembagian Bansos 

JAKARTA–Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mendesak pemerintah untuk

Konstruksi Rel Bandara Soetta Sudah Dikerjakan

JAKARTA-Kemeterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan konstruksi pembangunan rel