SURABAYA-Akibat bencana Gunung Kelud yang meletus 13 Februari lalu, banyak sektor merugi akibat erupsi gunung api itu, seperti pertanian, perikanan, pertenakan, pendidikan, pariwisata, dan penerbangan.
Provinsi Jawa Timur misalnya, mengalami kerugian akibat bencana tersebut sebesar Rp 1,2 triliun. Kemungkinan bisa bertambah karena pendataan masih awal.
“Kemungkinannya memang bisa jauh lebih besar, apalagi petugas pendataan belum bisa masuk dan mendata ke wilayah terlarang,” ujar Ketua Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud, Akmad Sukardi di Surabaya, Rabu (19/2).
Ia menjelaskan bahwa kerugian terbesar di sektor komoditas pertanian, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, tomat, kentang, nanas, dan bunga mawar, yang nilainya mencapai Rp1,1 triliun.
Kerugian sektor perkebunan, seperti kopi, kakao, cengkih, dan tebu di tiga daerah, yakni Kediri, Blitar dan Malang, nilainya mencapai Rp84 miliar.
Selain itu, kerugian sektor peternakan yang meliputi sapi perah, sapi potong, dan peternakan lainnya mencapai Rp13 miliar. Jika produksi susu sapi di Jawa Timur perhari mampu mencapai 1 juta liter, akibat terdampak erupsi Gunung Kelud produksi susu sempat menyusut,” ujar mantan Asisten IV Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur ini.
Komentari tentang post ini