Pada tahap rehabilitasi selama 20 hari juga dialokasikan jumlah kebutuhan mencapai Rp 27 miliar berupa HMT, konsentrat, dan obat-obatan.
Untuk tiga kecamatan di Kab Malang sebesar Rp 22,34 miliar dan empat kecamatan di Kab Kediri sebesar RP 4,68 miliar.
Seperti diketahui, di wilayah Jatim untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu (IPS) per harinya diperlukan 1,6 juta ton.
Dengan produksi sekitar 1 juta ton, maka masih perlu impor untuk menutupi kekurangan. Dengan dampak dari Erupsi Kelud, kata dia, maka untuk memnuhi kebutuhan susu sapi bagi IPS semakin berkurang.
Namun, lanjut dia, saat ini sebagian wilayah di Malang dan Kediri produksi susu sudah mulai dilakukan kembali, walau belum berangsur normal. Bahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan beberapa IPS agar menerima pasokan susu dari wilayah terdampak erupsi.
“Secara kuantitas dan kualitas susu memang menurun karena dampak abu vulkanik terhadap sapi, tapi kami telah mengimbau IPS untuk tetap menerima, agar petani tak semakin merugi,” tukasnya.
Komentari tentang post ini