Danang Wicaksana Sulistya: Mulailah Menanam Demi Masa Depan Kehidupan Manusia

Tuesday 28 Jul 2020, 1 : 59 pm
by
DWS saat menanam sejumlah pohon beringin (Ficus benjamina) di puncak Bukit 76, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Minggu (26/7)

SLEMAN-Politisi Partai Gerindra Danang Wicaksana Sulistya (DWS) mengingatkan bumi adalah rumah bersama bagi manusia karena dari sinilah sumber kehidupan dan sumber kebutuhan hidup berawal sehingga merawat bumi melalui memelihara lingkungan hidup adalah sangat penting dan strategis demi masa depan generasi berikut.

Oleh karenanya, menanam pohon ataupun tidak membuang sampah di tempat sembarangan, sebagai contoh, merupakan langkah kecil yang dapat dilakukan oleh siapa saja.

Pernyataan itu ditegaskan DWS saat menanam sejumlah pohon beringin (Ficus benjamina) di puncak Bukit 76, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Minggu (26/7).

DWS menambahkan, jika masing-masing penduduk menanam di sekitar daerah pemukimannya niscaya bumi akan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada manusia karena ikut memeliharanya.

“Selain untuk menahan erosi, perakaran beringin menurut beberapa sumber yang saya baca mampu mengikat air. Sehingga diharapkan turut serta dalam upaya mengkonservasi sumber air di Sleman. Yang kita lakukan adalah demi masa depan generasi Indonesia. Mulailah menanam agar bumi juga memberikan kehidupan bagi masyarakat Indonesia mendatang,” kata DWS.

Mengenakan kaos bertuliskan “Merapi tak pernah ingkar janji”, politisi muda ini menegaskan vitalnya fungsi pepohonan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang bermukim di lereng Merapi.

Menurut DWS, upaya penanaman harus terus dilakukan karena dirinya kerap mendapatkan keluhan petani sekitar yang mengadu kesulitan mendapatkan air.

Diingatkan kembali bahwa menanam itu tidak hanya untuk yang sekarang tetapi terlebih demi masa depan yang lebih baik.

DWS mengatakan, tahun ini, Indonesia memikul tanggungjawab untuk merealisasikan angka kontribusi nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) pada bulan Februari silam memastikan, Indonesia tidak mengubah target penurunan angka emisi sebesar 29 persen.

Bahkan, target yang tercantum dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) itu akan dinaikkan hingga 41 persen pada tahun 2030.

Kepada sejumlah pemuda yang turut dalam kegiatan penanaman, DWS mengajak untuk terus menggali kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.

Menurut dia, pemerintah Indonesia tidak dapat dibiarkan melakukan upaya-upaya pelestarian sendiri tanpa andil masyarakat.

Karena, meskipun angka target penurunan emisi itu merupakan komitmen yang diserahkan Negara kepada Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC), kontribusi rakyat tetaplah penentu kesuksesannya.

“Tugas kita sebagai warga Negara salah satunya mendukung upaya pemerintah, caranya bisa dengan ikut menanam di lokasi-lokasi kritis seperti ini. Apalagi ini sangat terkait masa depan lingkungan bagi anak cucu kita kelak,” ungkap DWS.

Terkait air, DWS mengaku telah memberikan perhatian lebih. Data-data warga yang mulai kehilangan sumber air sejauh ini terus dikumpulkannya dari berbagai laporan warga.

Saat ini yang bisa dia lakukan hanya berusaha ambil bagian dalam menghijaukan daerah tangkapan air yang rusak oleh berbagai sebab.

DWS enggan menyalahkan kondisi lingkungan saat ini. Menurut dia, semua tinggal niat dan cara bagaimana mencari jalan keluar bersama.

Jika dilakukan dengan pendekatan yang baik dan dialog, DWS yakin banyak kegiatan ekonomi dapat dilakukan selaras dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

“Ya intinya, kita lakukan dari hal paling kecil, paling dekat dan paling cepat yang kita bisa. Ikut tanam pohon misalnya,” tutur DWS.

Seusai menanam, DWS menitipkan pohon-pohon beringin itu kepada para pemuda sekitar untuk dijaga dan dirawat.

Rendy Patria, salah seorang pemuda yang turut dalam penanaman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada DWS. Rendy menyadari bahwa kerusakan alam akan memunculkan berbagai pandemi yang mengancam kehidupan manusia.

Disadari Randy pemuda seusianya yang sering disebut sebagai generasi milenial perlu diajak untuk memahami, memlihara lingkungan hidup karena ini sesuatu yang nyata dan bukan maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Atap Rumah Dinas Guru SDN 01 Tangsel Roboh

TANGERANG-Rumah Dinas Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Benda-Baru di

BTN Akan Luncurkan Program Batara Spekta

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala Nugraha