Demi Indonesia Maju, Lemhannas Teropong Bonus Demografi

Thursday 19 Sep 2019, 7 : 40 pm
by
Lemhannas
Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo

JAKARTA-Apa itu bonus demografi ? Apa itu SDM unggul ? Apa itu Indonesia Maju? Tiga pertanyaan mendasar ini perlu dikedepankan mengingat sejak terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden RI untuk masa periode kedua, tiga istilah itu menjadi jargon yang terus menerus bergaung di tengah-tengah masyarakat. Ungkapan SDM Unggul – Indonesia Maju bergaung terutama setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan lima prioritas pembangunan dan sementara bonus demografi senantiasa terdengar lebih dari lima tahun lalu.

Bonus demografi, SDM Unggul dan Indonesia Maju menjelaskan keterkaitan satu sama lain dengan menggunakan pengertian berapa banyak usia produktif yang dimiliki Indonesia akan menjamin terwujudnya Indonesia Maju jika merupakan SDM Unggul.

Konteks keterkaitan inilah yang oleh Lemhannas akan diteropong melalui seminar pada Jumat (20/09/2019) dengan thema “Pengembangan SDM Unggul Untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi Menju Indonesia Maju pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024”.

Demikian ditegaskan oleh Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo dalam pernyataan media di Jakarta, Kamis (19/09/2019). Seminar nasional yang akan diadakan di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI itu akan menghadirkan sebagai pembicara Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasion Bambang P.S. Brodjonegoro (Keynote Speaker), Puan Maharani Nakshatra Kusyala (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Muhajir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Muhammad Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan), Nila Djuwita F. Moeloek, (Menteri Kesehatan, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), H. Wahidin Halim (Gubernur Banten) dan Victor Bungtilu Laiskodat (Gubernur Nusa Tenggara Timur).

Sementara sebagai pembahas adalah, Prof.dr.Fasli Djalal, PhD,SP.GK, Dr.Bambang Wasito Adi,SH, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Umar Daihani, D.E.

Dijelaskan oleh Agus Widjojo, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi dan akan mencapai puncak dari bonus demografi di 2040. Dalam periode ini, Indonesia sudah memasuki population ageing serta menjadi kerangka kependudukan dan pembangunan menempatkan penduduk sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi (engine of growth). Namun untuk mencapai itu, diperlukan persiapan sejak sekarang agar bonus demografi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Hal ini mengingat setelah tahap ini Indonesia mengalami transisi demografi yakni penurunan fertilitas dan mortalitas dalam jangka panjang.

“Secara sederhana Bonus Demografi dapat diartikan sebagai kondisi di mana usia produktif lebih banyak daripada usia nonproduktif. Dalam konteks ini agar bonus demografi tidak menjadi beban salah satunya adalah dibutuhkan banyak lapangan kerja. Namun lapangan kerja menuntut SDM yang bermutu agar hasil produksinya berdaya saing dengan produk dari luar negeri,” ujar Agus Widjojo.

Diurai lebih lanjut oleh Gubernur Lemhannas itu, namun untuk mencetak SDM unggul diperlukan infrastruktur dalam hal ini adalah pendidikan yang dapat menunjuk terwujudnya SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas juga sangat tergantung pada tingkat kesehatan SDM Indonesia. Jika semua faktor ini terpenuhi, ada satu faktor yang harus menjadi dasar dari semuanya yakni pembangunan karakter SDM unggul Indonesia.

“Bonus demografi tidak diperoleh secara otomatis, tetapi memerlukan prasyarat, dan prasyarat utamanya adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, sehingga harus diupayakan dan diraih dengan arah kebijakan yang tepat. Kebijakan tertulis dalam menangkap peluang bonus demografi secara spesifik baru dituangkan dalam buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Jokowi Mengaku Dihambat 42.000 Peraturan

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengaku mengikuti perubahan-perubahan global yang sekarang ini

Kebijakan HET Migor Tak Dicabut, Mendag: Stok Melimpah, Penyelewengan Ditindak Tegas

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan tidak akan mencabut aturan