Dicanangkan di Masjid Istiqlal, Hari Santri Milik Umat Islam Indonesia

Monday 19 Oct 2015, 7 : 16 pm
by

JAKARTA-Penetapan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober, memiliki justifikasi historis yang kokoh dimana Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mewajibkan Umat Islam untuk berjihad melawan penjajah. Resolusi Jihad tersebut memberi energi dan semangat patriotisme dahsyat kepada Umat Islam saat itu. Meski demikian, penetapan Hari Santri tentu tidak mengurangi dan menafikan nilai heroisme dan patriotisme tokoh lain yang juga menorehkan sejarah dan peristiwa heroic.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kamaruddian Amin menegaskan bahwa Hari Santri menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan. Para tokoh pendahulu seperti Cokroamitono (SI), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), KH Hasyim Asy’ari (NU), KH A Hasan (Persis), KH A Soorkati (al-Irsyad), KH Mas Abd Rahman (Matlaul Anwar) dan para tokoh Islam lainnya adalah maha santri. “Jika kita membaca dengan seksama sejarah perjuangan para tokoh di atas, beliau-beliau ini merupakan para maha santri, tokoh-tokoh Islam yang berdarah merah putih. Mereka mempunyai komitmen keislaman dan keindonesiaan yang sangat kuat. Jadi, menurut saya, definisi santri dapat dinisbatkan kepada mereka para santri yang mempunyai dua komitmen di atas” terang Kamaruddin saat Konferensi Pers Pencanangan Hari Santri Nasional  di Jakarta, Senin (19/10).

Renacanya, penetapan Hari Santri akan dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, , para santri diinspirasi dan diselimuti nilai-nilai Islam di satu sisi dan semangat serta kesadaran penuh tentang kebangsaan Indonesia yang majemuk di sisi lain. Karenanya, santri tidak ekslusif dan teratributi kepada komunitas tertentu.

Tetapi, tandas Kamaruddin Amin, santri adalah mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah merah putih dan tarikan nafasnya terpancar kalimat laa ilaha illa llah. Karenanya, penetapan Hari Santri sangat relevan dalam konteks Indonesia modern yang plural. “Hari Santri menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan,” tandasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, awal kemunculan keputusan HSN adalah agar negara hadir dan memberikan perhatian, pengembangan terhadap santri dan pesantren dan juga memperhatian anggaran pendidikan. Pesantren didorong dapat hadir menjadi driving force yang dapat mengintegrasikan ideologi sosiologis dan politik kepada seluruh umat Islam Indonesia. Kamaruddin Amin menjelaskan, setidaknya ada 5 alasan penetapan HSN. Pertama, sebagai pemaknaan sejarah Indonesia yang genuine dan authentic yang tidak terpisahkan dari episteme bangsa, di mana Indonesia tidak hanya dibangun dengan senjata, darah dan air mata, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para santri relijius yang berdarah merah putih,

Kedua, secara sosio politik mengkonfirmasi kekuatan relasi Islam dan negara. Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan Islam dan negara, Ketiga, meneguhkan persatuan umat Islam yang telah terafiliasi dan menyejarah dalam ormas islam dan parpol yang berbeda, perbedaan melebur dalam kesantrian yang sama, Keempat, Mainstreaming santri yang berpotensi termarjinalkan oleh derasnya arus globalisasi.  “Penetapan hari santri tentu tidak hanya bersifat simbolik formalistik, tetapi dalam bentuk afirmasi realistis terhadap komunitas santri,” katanya.

Kelima, menegaskan distingsi Indonesia yang relijius demokratis atau upaya merawat dan mempertahakan religiusitas Indonesia yang demokratis di tengah kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cendrung ekstrim radikal. “Islam Indonesia kontemporer yang demokratis, progresif, moderat, toleran, inklusif, apresiatif terhadap diversitas budaya dan agama tidak bisa dilepaskan dari kontribusi fundamental para santri,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penyerapan Pangan Lokal Perlu Dimaksimalkan Guna Jaga Ketersediaan Pangan Hadapi El Nino

PROBOLINGGO- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini

IHSG Ditutup Melemah 0,51% di Posisi 6.843,790

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup