Diduga Ada Mafia Bola, PSSI Bentuk Tim Investigasi

Friday 20 Dec 2019, 8 : 34 pm
by
aksi demonstrasi ratusan masyarakat diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung hari ini di depan kantor PSSI (20/12).

JAKARTA-Klub Liga 3, Persatuan Sepak bola Ngada (PSN) Ngada, mengadukan Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan wasit Liga 3 ke Satgas Antimafia Bola Mabes Polri.

Laporan itu terkait dengan dugaan kecurangan dan tudingan adanya mafia bola pada laga di babak 32 besar.

PSSI pun membentuk tim investigasi dadakan untuk menangani kisruh yang terjadi di Liga 3 babak 32 besar Nasional beberapa waktu lalu.

Hal itu untuk menanggapi aksi demonstrasi ratusan masyarakat diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung di depan kantor PSSI Jumat, (20/12).

“Saya ditunjuk oleh pimpinan PSSI untuk melakukan investigasi kisruh yang mengakibatkan PSN didiskualifikasi,” kata anggota tim investigasi Joko Purwoko di kantor PSSI, Jakarta (20/12.

Ketika ditanya surat keputusan pembentukan tim investigasi dan legalitas hukumnya, Joko mengatakan bahwa dirinya baru ditugaskan secara lisan oleh pimpinan pada hari ini juga (20/12).

“Pak ketum sedang sakit jadi tidak bisa menerima bapak-bapak di sini. Pak waketum 1 lagi umroh dan waketum 2 lagi di luar negeri. Kita sudah ada konsep surat keputusan itu tapi masih menunggu pimpinan untuk tanda tangan,” imbuhnya.

Sementara itu perwakilan warga diaspora NTT mengungkapkan sejumlah tuntutan berdasarkan bukti-bukti yang sudah diserahkan pada hari Rabu (17/12). Akan tetapi PSSI memutuskan menyerahkan semua proses pada panitia lokal.

“Kami minta keadilan, kami sudah serahkan bukti-bukti ke PSSI tapi hasilnya tidak ada. Apalagi ini tim investigasi ini, minta maaf ini debentuk dadakan, benarkan ?,” kata Wilfrid Ebit salah satu perwakilan warga NTT.

Meski dibentuk dadakan, Joko berjanji akan menjutkan tuntutan kepada pemimpin PSSI. Dia juga berjanji akan segera melakukan investigasi dalam waktu dekat.

Masyarakat yang turun ke jalan pun berjanji akan mendatangkan masa yang lebih banyak apabila PSSI tidak mengindahkan tuntutan mereka.

Adapun demonstrasi tersebut sempat menghambat lalulintas di sekitar gedung FX Sudirman yang menjadi markas PSSI, sehingga aparat kepolisian pun dikerahkan mengatur dan menjaga ketertiban.

Sebelumnya, PSN Ngada asal NTT yang sedang berlaga di Liga 3 Nasional didiskualifikasi oleh panitia pelaksana.

Finalis Liga Nusatara 2016 itu diduga memainkan pemain yang tidak sah pada laga terakhir babar grup melawan Putra Sunan Giri (PSG Gresik) yang berlangsun di stadion Joko Samundro, Gresik (16/12).

Salah satu pemain PSN yang tidak sah tersebut merunurt match commisioner telah mendapat kartu kuning pada dua laga sebelumnya, sehingga dinyatakan mendapat akumulasi kartu kuning.

Akan tetapi PSN memiliki bukti berupa video dari 3 kanal Youtube yang menunjukan tidak adanya pelanggaran kartu kuning oleh pemain yang dinyatakan tidak sah pada pertandingan keduanya.

PSN pun harus menanggung sanksi berupa pengurangan 3 poin dimana seharus PSN lolos sebagai runner up grup. PSN juga dinyatakan didiskualifikasi dan posisinya kemudian digantikan PSIL Lumajang yang berada di posisi tiga grup. Selain itu PSN juga di denda Rp30 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

CIMB Niaga Indonesian Masters 2013 Sumbang Korban Banjir

JAKARTA-Bencana banjir yang belakangan melanda sebagian kawasan di Indonesia, mendorong

23 Tahun Reformasi, Indonesia Masih Kecanduan Impor Pangan

JAKARTA-Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyampaikan pidato