JAKARTA-Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi sehingga nilai tukar rupiah pada Senin sore (25/2) bergerak menguat tipis sebesar tiga poin terhadap dollar AS. “Pergerakan kurs mata uang domestik terhadap dollar AS menguat tipis dipicu dari BI yang menjaga pergerakan rupiah,” kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Senin,(25/2).
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat nilainya sebesar tiga poin menjadi Rp9.705, sebelumnya Rp9.708 per dolar AS.
Menurut Rully, BI menjaga nilai tukar rupiah agar tidak tertekan lebih dalam terhadap dolar AS, dan BI juga menjaga fluktuasinya. “Fluktuasi rupiah cenderung stabil, diperkirakan rupiah akan cenderung menguat pada pekan ini meski tipis,” tambahnya
Sementara itu, analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan keterangan bahwa pelemahan rupiah tertahan setelah beberapa data-data AS negatif sehingga kembali memunculkan spekulasi The Fed akan menunda pembatasan stimulus tersebut. “Pasar keuangan juga mendapat sentimen positif dari pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) yang cukup optimistis dengan menyatakan kondisi ekonomi China cukup membaik,” ujarnya
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (25/2) tercatat mata uang rupiah tidak bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp9.713 per dolar AS. can