Dipertanyakan Deposito BPJS Ketenagakerjaan Di Sejumlah Bank

Monday 8 May 2017, 3 : 03 pm

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut dugaan kejanggalan dana deposito milik BPJS Ketenagakerjaaan sejumlah perbankan.  Banyak kejanggalan dalam pengelolaan laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan. “Ditemukan sejumlah deposito yang tercatat tetapi tidak tercatat dalam laporan keuangan per 31 Desember 2014 sebesar Rp.858.5 miliar,” kata Koordinator Investigasi CBA (Center for Budget Analysis) Jajang Nurjaman dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (8/5/2017).

Jajang mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait dengan pengelolaan laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut Jajang, pimpinan KPK mestinya peka terhadap sejumlah laporan dugaan penyimpangan dan segera mengambil tindakan tegas. “Bisa jadi uang senilai ratusan miliar menjadi milik pribadi oknum-oknum tidak bertanggung jawab di tubuh BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya.

Lebih jauh kata Jajang, lembaga antirasuah tersebut harus bertindak cepat dan tegas, agar uang ratusan miliar hak para buruh tersebut dapat diselamatkan. ” KPK semestinya bisa memanggil pejabat BPJS Ketenagakerjaan, karena diduga ada indikasi penyimpangan deposito yang fantastis sebesar Rp.858.5 miliar,” imbuhnya.

Masyarakat, sambung Jajang, menaruh harapan besar pada KPK. Apalagi lembaga penegak hukum ini merupakan lembaga yang paling spesial di hati masyarakat. “Hanya oknum-oknum pejabat busuk dan para koruptor yang gerah serta risih dengan eksisnya KPK,” pungkasnya.

Berdasarkan catatan CBA, Bank yang diduga menampung sejumlah dana BPJS Ketenagakerjaan dalam bentuk deposito itu antara lain :

1). Bank Papua sebesar Rp.61 miliar
2). Bank Permata sebesar Rp.110 miliar
3). Bank Muamalat sebesar Rp.179.7 miliar
4). CIMB Niaga sebesar Rp.45 miliar
6). BTN Ciputat sebesar Rp.54.6 miliar
7). BRI cabang khusus sebesar Rp.9.6 miliar
8). BRI cabang Gatsu sebesar Rp.7.6 miliar
9). Bank Bukopin sebesar Rp.231.2 miliar
10). BPD Bali cabang Renon sebesar Rp. 50 miliar
11). BNI cabang Utama Senayan sebesar Rp.9.1 miliar
12). Bank Sumut cabang Utama Medan sebesar Rp.5 miliar
13). Bank Mandiri Cabang Jamsostek sebesar Rp.111.5 miliar. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tak Layani KIS, Presiden Ingatkan Direksi Rumah Sakit

BANDUNG-Presiden Joko Widodo memperingatkan jajarannya, terutama para Direksi Rumah Sakit

Lawan Korona, Industri Otomotif Siap Produksi Ventilator

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri otomotif di dalam negeri untuk