Dorong Hilirisasi, Produksi Industri Olahan Karet Alam Terus Dijenjot

Sunday 14 Jun 2020, 6 : 28 pm
by
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (10/6)

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendorong sektor industri pengolahan karet agar semakin produktif dan berdaya saing serta mampu melakukan diversifikasi produk.

Langkah strategis ini sekaligus memacu program hilirisasi dan memperdalam struktur sektor manufaktur di dalam negeri.

“Indonesia menempati peringkat kedua sebagai produsen karet alam terbesar di dunia. Ini merupakan sebuah potensi bagi kita untuk meningkatkan produktivitas sektor industri pengolahan karet nasional,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (14/6).

Sektor industri pengolahan karet nasional berkontribusi cukup besar terhadap perolehan devisa, hingga menembus sebesar USD3,422 miliar pada tahun 2019.

Saat ini, terdapat 163 industri karet alam dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 60.000 orang.

Sementara itu, produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR (crumb rubber), lateks pekat, dan RSS (ribbed smoked sheet).

Dari jumlah tersebut, 20% diolah di dalam negeri oleh industri hilir menjadi ban, vulkanisir, alas kaki, rubber articles, maupun manufacture rubber goods (MRG) lainnya, sementara 80% karet alam diekspor.

Menperin menyampaikan, produksi karet alam baru memenuhi sekitar 55,4% dari kapasitas terpasang sektor tersebut, yang mencapai 5,9 juta ton.

“Salah satunya dipengaruhi oleh harga karet alam dunia yang turun ke level terendah sejak 2011, yakni mencapai USD1,36 per kg sejak 24 Februari lalu,” ujar Menperin.

Salah satu penyebab rendahnya harga karet alam adalah over supply komoditas tersebut serta menurunnya permintaan di pasar global.

“Kondisi ini berpengaruh pada kesejahteraan petani karet, menurunnya penghasilan bersih dari perusahaan karet dan menurunnya nilai ekspor,” paparnya.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan harga karet alam salah satunya melalui peningkatan penyerapan oleh industri dalam negeri.

Hal tersebut sesuai dengan amanat Presiden yang ditindaklanjuti dengan penggunaan aspal karet untuk infrastruktur jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Raiz Invest

Investasikan Uang Receh untuk Membangun Kebiasaan Berinvestasi

JAKARTA – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, investasi sering disalahpahami sebagai

Diakui KPU, Hanura Kubu OSO: Bacaleg Bisa Langsung Daftar ke DPD Setempat

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) telah menerbitkan surat No.