JAKARTA-Anggota Komite III DPD RI Oni Suwarman meminta pemerintah agar lebih fokus mengurus kebutuhan rakyat ketimbang reshuffle kabinet. Masalah rakyat dianggap lebih penting.” Isu soal perombakan kabinet dan adanya menteri yang menghina presiden gak perlu dibesar-besarkan,”katanya dalam diskusi “Dampak Isu Reshuffle Terhadap Dinamika Politik, Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat Daerah” di Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Menurut senator asal Jawa Barat, beban pemerintah menstabilkan harga sembako dan masalah angkutan mudik lebaran sudah cukup berat. “Kita berharap pemerintah konsentrasi ngurusi kebutuhan rakyat supaya tetap terjangkau. Sehingga stabilitas nasional tetap terjadi,” tegasnya.
Lebih lanjut Oni berharap para menteri kabinet kerja di bawah Pemerintahan Jokowi, bekerja secara nasional dan tidak hanya melihat daerah tertentu. Menteri harus rajin turun ke daerah- daerah dan mendengar langsung keluhan warga.
Mantan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyatakan, jika benar ada menteri yang menjelek-jelekan presiden di depan publik, itu tidak bisa dibenarkan dan salah besar. Tapi, jika berita itu hanya isu, berarti ada sesuatu agenda besar di balik layar di tengah gencarnya desakan perombakan kabinet. “Saya tidak punya rekamannya, jadi gak tau berita itu benar atau tidak,” papar politisi Golkar tersebut.
Dia menambahkan, sebagai pembantu presiden, menteri mesti bisa bekerjasama dengan presiden dan sekaligus jadi bemper presiden. Sedangkan mengenai isu perombakan kabinet, Priyo tidak mempersoalkan dari kelompok Koalisi Indonesia Hebat (KIH) atau Koalisi Merah Putih (KMP). “Yang jelas, sejujur dan sehebat apapun presiden bila tidak didukung parlemen, roda pemerintahan akan tersendat-sendat,” tuturnya. **cea