JAKARTA-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah meningkatkan diplomasi dalam memperjuangkan kepentingan nasional yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, konsolidasi demokrasi dan tercapainya keadilan social mengingat tantangan di level kawasan dan global semakin besar. “Di era perdagangan bebas, diplomasi ekonomi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari politik luar negeri Indonesia,” ujar Ketua DPR, Marzuki Alie dalam pidato Rapat Paripurna DPR Penutupan Masa Sidang III Tahun Sidang 2012-2013 di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (12/4).
Menurut dia, upaya peningkatan hubungan ekonomi di sektor perdagangan dan investasi harus menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia. Karena itu, DPR mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan upaya diplomasi. .
Marzuki berharap, upaya peningkatan hubungan ekonomi di sektor perdagangan dan investasi tersebut bisa memperdalam dan memperluas pasar tradisional Indonesia kepada pasar non-tradisional dapat terwujud. Untuk kepentingan tersebut, Dewan meminta Kementerian Luar Negeri untuk lebih berperan aktif memfasilitasi pemasaran produk-produk nasional di pasar internasional. “Perwakilan Indonesia di luar negeri adalah tulang punggung upaya diplomasi ekonomi Indonesia,” kata dia
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga diharapkan bisa meningkatkan upaya perlindungan dan pembelaan terhadap produk-produk nasional, jika terjadi pencekalan. “Ini diharapkan produk-produk nasional dapat lebih kompetitif di pasar internasional dalam rangka mendukung politik luar negeri yang lebih berorientasi pada masalah ekonomi,” tutur Marzuki.
Dia menambahkan, DPR juga meminta agar pemerintah untuk lebih meningkatkan fungsi komunikasi publik, khususnya terhadap bentuk-bentuk disinformasi tentang Indonesia di luar negeri. “Diplomasi kita harus menampilkan citra yang baik mengenai Indonesia dengan memberikan pemahaman yang benar tentang situasi dan kondisi yang terjadi di Tanah Air,” katanya.