JAKARTA-Pelaku usaha Indonesia telah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada 2015 mendatang. Kesiapan ini disampaikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). “Kami dari HIPMI tentunya tidak mungkin pesimistis, karena kalau generasi muda tidak optimis, bahaya bagi negeri kita,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Rabu (26/2).
Okto mengakui dalam menghadapi MEA, Indonesia memang masih banyak kekurangan disana-sini. Namun, jika pemerintah dan para pengusaha saling mendukung dan mendorong, maka Indonesia akan mampu masuk dalam MEA. “Apapun kekurangannya yang harus kita katakan adalah kita siap. Dengan semua kekurangan kita mendorong pemerintah untuk segera mungkin menjalankan semua persiapan dalam masyarakat ekonomi ASEAN,” tukasnya.
Okto melanjutkan, Indonesia masih memiliki waktu dua tahun lagi untuk menuju MEA, karenanya harus dapat dioptimalkan dengan baik. Jika Indonesia terlambat mempersiapkan diri, maka Indonesia dapat tertinggal oleh negara-negara ASEAN lainnya. “Kami dari dunia usaha mengharapkan kemudahan-kemudahan, jangan sampai negara lain lebih memberikan kemudahan pada kita (pengusaha-pengusaha Indonesia) dan jangan sampai industri-industri yang ada disini hengkang dari sini,” ungkapnya.