Duta Joko Widodo: Tidak Cukup Kata Maaf, Harus Ada Yang Bertanggung Jawab

Thursday 5 Nov 2020, 6 : 41 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (UU Ciptaker) sejatinya merupakan manifestasi dari semangat keberpihakan Presiden pada penciptaan lapangan kerja bagi jutaan generasi muda.

Harus diakui bahwa niat baik Presiden ini telah menjadi polemik karena lemahnya komunikasi publik yang dilakukan dalam sosialisasi.

“Belum selesai perdebatan substansi dari berbagai pihak yang mendukung maupun menolak. Kini kita justru dihadapkan pada polemik akibat kesalahan yang tidak perlu terjadi seharusnya. Kesalahan penulisan pada UU Ciptaker yang ditandatangani oleh Presiden, ” ujar Sekjend Jaringan Nasional Duta Joko Widodo, Sophia, SH.

Menurutnya, kesalahan penulisan ini bukanlah sekedar hal teknis karena terjadi pada “jantung” institusi negara.

Padahal sejatinya seluruh kerja-kerja di “jantung” harus dilakukan dengan prinsip-prinsip kehati-hatian, kecermatan dan tepat.

“Harus zero tolerance dan zero mistake. Apalagi untuk produk hukum yang sedang menjadi sorotan dan perdebatan di publik, seperti UU Ciptaker,” imbuhnya.

Dalam situasi ini komitmen Presiden harus diperkuat dengan sikap dan kerja profesional yang cermat, bukan justru malah diperlemah dengan kesalahan yang tidak perlu.

“Permintaan maaf tidak cukup. Para pejabat terkait dan para pemeriksa harus bertanggung jawab kepada publik. Mengundurkan diri adalah cara paling tepat untuk itu,” imbuhnya.

Setidaknya ada 2 kesalahan penulisan yang terjadi, pasal 6 di halaman 6 dan pasal 53 ayat 5 halaman 757.

Kesalahan tulis ini telah membuat isi kedua pasal tersebut menjadi ambigu secara substansi dan menimbulkan prasangka dan kegaduhan baru.

Saat ini tim hukum Duta Joko Widodo yang terdiri dari berbagai praktisi masih terus mempelajari secara intens isi UU yang baru saja ditandatangani oleh Presiden.

“Jaringan Nasional Duta Joko Widodo merupakan organ relawan yangterdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil dan sudah menjadi bagian pemenangan Presiden Joko Widodo sejak 2014. Kami bertanggung jawab menjaga amanat dan mandat rakyat yang kami ajak mendukung dan memilih Jokowi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Krisis Ekonomi Tak Bisa Jatuhkan Presiden

JAKARTA-Anjloknya rupiah pada level Rp13.800 boleh dibilang mendekati krisis moneter

Rakyat Belum Dapat ‘Deviden’ Dari Demokrasi

JAKARTA-Praktek demokrasi di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda yang berkaitan dengan