Ecky: Industri Indonesia Masih Semu

Tuesday 15 Oct 2013, 4 : 29 pm
by
Ecky Awal Muharam

JAKARTA– Anggota Komisi Keuangan DPR RI Ecky Awal Mucharam menilai pertumbuhan industri nasional masih melempem.

Hal itu dikarenakan laju pertumbuhan impor barang konsumsi masih lebih tinggi dibandingkan bahan baku dan bahan modal.

“Kondisi industri Indonesia masih semu. Industri kita di dalam negeri belum menjadi industri yang mandiri,” jelas Ecky di Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut Ecky, kebijakan terhadap industri dalam negeri masih lemah dan tidak mandiri.

Salah satu penyebabnya adalah ketergantungan terhadap impor yang masih tinggi.

“Dilema perindustrian Indonesia sangat rumit. Dari persoalan buruh sampai kepersoalan kebijakannya. Bangsa Indonesia masih menderita dari segala objek,” ujar dia.

Dia mengaku, Indonesia menjadi surga bagi investor dan industri-industri besar dari luar.

Saat ini, investor asing banyak masuk dan berinvestasi di Indonesia.

“Sayangnya industri besar yang masuk belum mendorong industri kecil dan menengah kita untuk naik kelas, “ jelas Ecky.

Saat ini kata dia, semua segmen industri tanah air hampir dipegang oleh pihak luar.

Bangsa Indonesia hanya sebagai bangsa buruh saja.

Kondisinya semakin merugikan Indonesia karena benefit atau value yang didapat dari industri-industri besar tersebut masih semu.

“Kenyataannya kita masih sulit mendapatkan bahan baku, sehingga bahan baku masih di import dari luar,” jelas dia.

Sehingga invasi industri yang dilakukan oleh orang-orang asing ke Indonesia terkesan hanya ingin mendapatkan manpower yang murah dan ingin mendapatkan pasarnya saja di Indonesia.

“Belum lagi bicara mengenai alih teknologi, yang sudah sering dibicarakan dari jaman orde baru. Sebagai salah satu contoh saja, industri otomotif misalnya. Kalau kita mau blusukkan akan kita temui bahwa dari kondisi pra dan pasca industry otomotif semuanya dipegang oleh pihak luar. Kalaupun ada industri menengah yang ditempelkan ke main industrinya paling hitungannya masih sedikit sekali,” ujar Ecky.

Untuk itu kata dia, Indonesia membutuhkan kemandirian industri.

Pemerintah harus segera membuat blue print yang kuat dan jelas. Pemerintah harusnya memiliki rencana dan grand design yang kuat dan malestone atau langkah-langkah yang jelas.

“Jelasnya kita Indonesia ini ingin kuat di industry apa,,” kata Ecky.

“Potensi Indonesia itu besar kalau saat ini kita sudah banyak tertinggal maka kita harus melakukan lompatan-lompatan.  Agar industry yang tumbuh di kita juga punya daya saing dan mendunia. Apalagi setelah adanya kesepakatan di APEC kemarin, dengan semakin terbukanya liberarilasi. Jangan sampai kebijakan dan langkah yang dibuat menjadi problem baru bagi bangsa ini, “tutup Ecky.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Serukan Makar, Perekat Nusantara: Tangkap dan Tahan  Habib Jafar Alatas

JAKARTA-Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara) menilai seruan Habib Jafar S

Gelar Demo, Buruh PT. Sri Tita Medika Minta Stop Import Alat Swab Antigen

CIKARANG-Ribuan karyawan pabrik PT. Sri Tita Medika sebagai produsen alat