JAKARTA-Kondisi ekonomi Indonesia dinilai telah lampu kuning, terutama ekonomi rumah tangga dan makro ekonomi. Apalagi pemerintahan hingga saat ini tidak melakukan langkah-langkah konkret. “Lihat saja, Neraca Pembayaran Indonesia (Npi) terus menurun, begitu defisit transaksi berjalan juga negatif dan penerimaan sektor pajak juga mengalami penurunan,” kata mantan pendiri Econit, Rizal Ramli di DPR, Rabu,(23/7).
Berdasarkan catatan, Rizal menyebut neraca pembayaran dari 2007 hingga 2013 terus menyusut. Pada 2007 neraca pembayara mengalami surplus US$ 39,6 miliar. Namun 2011 menurun menjadi US$ 26 miliar. Yang menyedihkan pada 2012 malah – US$1,6 miliar dan 2013 diperkirakan – US$ 5,3 miliar. “Kondisi ini terjadi dalam waktu 3 tahun. Saya tidak tahu, kenapa pemerintah tidak melakukan langkah-langkah yang jelas untuk membenahi ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Makanya, kata Rizal, dirinya tidak heran nilai rupiah bisa anjlok mencapai Rp10.000 perdolar. Masalahnya defisit transaksi berjalan mengalami minus. Sehingga wajar, negara yang mengalami hal ini, nilai mata uangnya terus merosot. “Defisit neraca transaksi berjalan sudah – US$ 5,3 miliar dollar AS, Lalu kemana para menteri ini, masalahnya kondisi seperi ini kan tidak terjadi tiba-tiba, tapi sudah berlangsung selama dua tahun. Saya khawatir mereka sibuk kampanye politik,” terangnya.