Ekonomi Indonesia Triwulan III 2020 Tumbuh Tinggi Sebesar 5,05%

Saturday 7 Nov 2020, 3 : 51 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 membaik, didorong meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah serta mulai membaiknya mobilitas masyarakat dan permintaan global.

Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 5,05% (qtq), setelah mengalami kontraksi sebesar 4,19% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

Secara tahunan, perbaikan ekonomi domestik juga terlihat dari berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari kontraksi pada triwulan II 2020 sebesar 5,32% (yoy).

“Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh makin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko.

Menurutnya, perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran.

Meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah, terutama berupa bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) berpengaruh kuat pada konsumsi pemerintah yang pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 9,76% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 6,9% pada triwulan II 2020. Dorongan stimulus tersebut dan membaiknya mobilitas masyarakat turut menopang perbaikan kontraksi konsumsi rumah tangga menjadi sebesar 4,04% (yoy).

Kinerja investasi juga membaik dengan kontraksi yang berkurang menjadi 6,48% (yoy), terutama didorong investasi nonbangunan.

“Selain itu, kinerja ekspor mengalami kontraksi yang lebih kecil sebesar 10,82% (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas penduduk dan membaiknya kinerja mitra dagang utama Indonesia, terutama Tiongkok,” ulasnya.

Di sisi Lapangan Usaha (LU) jelasnya, sebagian besar Lapangan Usaha (LU) mengalami perbaikan, terutama LU yang terkait dengan kesehatan dan aktivitas work from home dan school from home yang tercatat tetap tumbuh positif, seperti LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta LU Jasa Pendidikan.

Meningkatnya mobilitas masyarakat turut mendorong perbaikan kinerja LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan yang mencatat kontraksi yang lebih kecil.

“Selain itu, LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan menunjukkan perbaikan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS

Kinerja Ekspor Membaik, Neraca Perdagangan Kembali Catatkan Surplus USD 3,83 Miliar

JAKARTA-Neraca perdagangan mencatatkan kinerja positif. Pada Februari 2022, neraca perdagangan

Tekan Defisit Dengan Menaikan BBM Jadi Blunder

JAKARTA-Langkah pemerintah menekan defisit kembar dengan menaikkan harga bahan bakar